
Jakarta –
Febri Arifin alias Jamet (31) sempat bersandiwara setelah membunuh Tjong Sioe Lan alias Enci (59) dan anaknya, Eka Selawati (35) di Tambora, Jakarta Barat. Jamet sempat mengirimkan WhatsApp palsu hingga berpura-pura menjadi tukang listrik untuk menghilangkan jejaknya.
Jamet bersandiwara untuk menghilangkan kecurigaan anak kedua Enci, Ronny Efendi. Awalnya, yang dilakukan Jamet setelah membunuh Enci dan Eka, dia mengirimkan WA kepada Ronny, seolah-olah dari Enci.
“Sebelum pelapor (Ronny) pulang ke rumah, pelaku sempat menggunakan handphone milik korban pertama, menghubungi pelapor atas nama Ronny,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirim WA ‘Palsu’
Dalam pesan WhatsApp yang dikirim dari ponsel Enci itu, seolah-olah Enci mengabari putranya, Ronny bahwa dia sedang menginap di Teluk Gong dan di rumahnya di Tambora sedang ada tukang listrik.
“Menyampaikan bahwa di rumah sedang ada tukang listrik, karena di rumah sedang ada gangguan listrik, lampunya mati. Jadi kondisi rumah lampunya dimatikan,” ucapnya.
Pura-pura Jadi Tukang Listrik
Selang beberapa jam setelah Jamet membunuh Enci, tepatnya pukul 17.48 WIB, pada Hari Minggu (1/3/202), Ronny sampai di rumah ibunya. Di situ, Ronny sempat bertemu si Jamet.
“Sekitar pukul 17.48 WIB, pelapor atas nama Ronny kembali ke rumah. Pada saat itu bertemu dengan pelaku namun tidak mengenali, karena kondisinya saat itu rumahnya gelap dan pelaku menggunakan masker,” jelas Twedi.
Ronny mengira bahwa Jamet adalah tukang listrik yang sempat diinformasikan oleh ibunya. Saat itu, Ronny juga sempat menanyakan keberadaan ibunya itu kepada Jamet.
“Pada saat ditanya menyampaikan, pelapor menanyakan ibu saya ke mana? Kemudian pelaku menjawab ‘5 menit yang lalu ibu bersama kakak keluar rumah’,” tuturnya.
Ronny sempat mandi di rumahnya saat itu. Sekitar pukul 18.56 WIB, dia keluar dari rumahnya naik motor.
“Setelah pelapor (Ronny) meninggalkan rumah, pelaku mencari uang yang tadi disebutkan korban pertama untuk digandakan. Dan ditemukan uangnya dan diambillah sejumlah Rp 50 juta,” imbuhnya.
Modus Ritual Penggandaan Uang
Enci dan Eka dibunuh Jamet pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 14.00 WIB. Jamet membunuh keduanya dengan modus seolah-olah akan melakukan ritual penggandaan uang untuk Enci dan ritual mencari jodoh untuk korban Eka.
Pada saat itu, Jamet menempatkan kedua korban di dua ruangan berbeda. Enci diminta berdiam di ruang kamar, sementara Eka disuruh bersiap melakukan ritual di dalam kamar mandi dan bersarung.
Jamet awalnya membunuh Enci. Setelah Enci tewas, Jamet lalu membunuh Eka. Setelah itu, Jamet memindahkan jasad keduanya ke dalam penampungan air.
(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link