Daftar Saham Cuan Pekan Ini, Tambang dan Telekomunikasi Bisa Dipilih



Jakarta, CNN Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 131,78 poin atau minus 1,98 persen ke level 6.515 pada Jumat (14/3) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,10 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,65 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah empat kali, sementara satu hari sisanya menguat. Tak heran, performa indeks melemah 1,81 persen.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

P. H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eko Susanto mengatakan selama periode 10 sampai dengan 14 Maret 2025 kemarin, perdagangan saham mayoritas mengalami penurunan.



Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 1,87 persen dari Rp11.450 triliun menjadi Rp11.235 triliun pada penutupan pekan lalu. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian pun menurun 12,94 persen dari 19,88 miliar menjadi 17,31 miliar lembar saham.

Sementara, rata-rata nilai transaksi harian juga menurun sebesar 28,43 persen dari Rp13,14 triliun menjadi Rp9,40 triliun.

Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian menurun sebesar 1,48 persen dari 1,10 juta kali transaksi menjadi 1,09 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

“Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp1,77 triliun dan sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp26,04 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (14/3).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada pekan ini cenderung melemah, bergerak dalam rentang support 6.380 dan resistance 6.680.

Ia melihat pasar saat ini menantikan keputusan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed yang diperkirakan tetap di level 4,5 persen dalam pertemuan Maret 2025.

“Selain keputusan tersebut, pelaku pasar juga mencermati sikap The Fed. Jika bank sentral AS masih mempertahankan kebijakan yang cenderung ketat (hawkish), respons pasar kemungkinan akan moderat,” ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia, Minggu (16/3).

Selain itu, Oktavianus juga melihat keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) juga menjadi perhatian.

Ia memperkirakan BI akan mengikuti langkah The Fed dengan mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen, guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham Indosat atau ISAT yang ditutup menguat 2,61 persen ke posisi 1.570 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ISAT dapat menyentuh level 1.790 pada pekan ini.

Kedua, saham Merdeka Copper Gold atau MDKA yang ditutup di posisi 1.340 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MDKA dapat menyentuh level 1.650 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG untuk pekan ini berisiko mengalami koreksi dengan level support di 6.388 dan resistance di 6.733.

[Gambas:Video CNN]

Menurutnya, beberapa sentimen utama yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar pada pekan ini. Pertama, rilis data ekonomi dan suku bunga China.

Sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, kondisi ekonomi China dapat berdampak pada ekspor Indonesia dan sentimen investor di pasar saham. Jika data yang dirilis menunjukkan perlambatan ekonomi atau kebijakan suku bunga yang tidak sesuai ekspektasi, hal ini bisa menekan pergerakan IHSG.

“Sentimen kedua, rilis data neraca perdagangan dan suku bunga BI,” ujar Herditya.

Jika neraca perdagangan surplus, ini dapat menjadi sentimen positif bagi pasar, karena menunjukkan kuatnya daya saing ekspor Indonesia.

Ketiga, rilis suku bunga The Fed. Jika bank sentral AS itu tetap mempertahankan suku bunga atau memberikan sinyal kebijakan yang hawkish, hal ini bisa memicu arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia ke aset-aset yang lebih aman di AS.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Timah atau TINS yang ditutup menguat 6,19 persen ke level 1.030 pekan lalu. Ia memproyeksi TINS dapat menyentuh level 1.150 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk atau LSIP yang ditutup di posisi 1.120 pekan lalu. Ia memproyeksi LSIP dapat menyentuh level 1.195 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham Ultrajaya Milk Industry atau ULTJ yang ditutup menguat 2,47 persen di level 1.1450 pekan lalu. Ia memproyeksi ULTJ bisa menyentuh level 1.490 pada pekan ini.

(agt)





Source link

Related Posts

Brand Value Meroket, BRI Jadi Merek No.1 di Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) kembali mencetak prestasi membanggakan dengan meningkatnya nilai merek (brand value) dalam laporan Brand Finance Global 500 2025. Dalam laporan…

KapanLagi Buka Bareng BRI 2025, Perayaan Ramadan yang Edukatif

Jakarta, CNN Indonesia — BRI melalui kolaborasi dengan KapanLagi sukses menggelar KapanLagi Buka Bareng (KLBB) BRI Festival 2025 pada 15-16 Maret di Plaza Parkir Timur GBK, Jakarta. Menghadirkan berbagai aktivitas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Ronald Tannur Lihat Ibunya Jadi Terdakwa Suap Hakim: Hancur, Maaf Ya Ma

  • By admin
  • March 17, 2025
  • 0 views
Ronald Tannur Lihat Ibunya Jadi Terdakwa Suap Hakim: Hancur, Maaf Ya Ma

Polisi Tangkap 1 Anggota Geng Motor Pengeroyok Jukir hingga Tewas di Bandung

  • By admin
  • March 17, 2025
  • 0 views
Polisi Tangkap 1 Anggota Geng Motor Pengeroyok Jukir hingga Tewas di Bandung

Brand Value Meroket, BRI Jadi Merek No.1 di Indonesia

  • By admin
  • March 17, 2025
  • 0 views
Brand Value Meroket, BRI Jadi Merek No.1 di Indonesia

Nekat Operasi Selama Ramadan, 2 Kafe Jual Miras di Kota Bogor Disegel

  • By admin
  • March 17, 2025
  • 0 views
Nekat Operasi Selama Ramadan, 2 Kafe Jual Miras di Kota Bogor Disegel

Kami Akan Jaga Supremasi Sipil

  • By admin
  • March 17, 2025
  • 0 views
Kami Akan Jaga Supremasi Sipil

KapanLagi Buka Bareng BRI 2025, Perayaan Ramadan yang Edukatif

  • By admin
  • March 17, 2025
  • 0 views
KapanLagi Buka Bareng BRI 2025, Perayaan Ramadan yang Edukatif