Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam menembus pasar ekspor.

Menurutnya, keberhasilan UMKM untuk bersaing di kancah global tidak hanya bergantung pada kualitas produk, namun juga pada kesiapan manajemen dan keberlanjutan produksi.

“UMKM yang ingin ekspor harus punya resource base yang bagus. Manajemennya harus baik, produknya berkualitas, serta ada jaminan kontinuitas produksi,” ujar Budi dalam acara The Big Idea Forum: Pahlawan Ekonomi Bangsa di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (17/3).

Ia menjelaskan buyer internasional tidak hanya mencari produk yang menarik, tetapi juga konsistensi dalam kualitas dan pasokan.

“Ketika mereka membeli dari UMKM, mereka ingin kepastian bahwa produk tersebut bisa tersedia secara berkelanjutan, bukan hanya satu kali transaksi,” tambahnya.

Untuk membantu UMKM mengatasi tantangan ini, Budi menyebut pihaknya telah menjalankan berbagai program, salah satunya business matching, di mana UMKM difasilitasi untuk mempresentasikan produknya kepada calon pembeli dari luar negeri.

Menurutnya, Kemendag juga menggandeng perwakilan dagang di 33 negara untuk mencari buyer potensial bagi produk-produk Indonesia.

Budi mengakui bahwa masih banyak UMKM yang perlu didampingi agar dapat memenuhi standar ekspor. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pelatihan, digitalisasi, serta pendampingan langsung agar UMKM lebih siap memasuki pasar global.

“Kita tidak hanya ingin UMKM sekali ekspor, tapi juga bisa menjaga kepercayaan buyer agar ada repeat order. Ini yang sedang kita bangun,” tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)