Jakarta, CNN Indonesia —

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono membantah pembahasan RUU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI menjadi penyebab anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Ia menegaskan tidak ada ketentuan dalam RUU tersebut yang mengatur penempatan anggota TNI aktif di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Budi menepis kabar yang menyebutkan RUU TNI akan membuka peluang bagi perwira aktif untuk menempati jabatan di BUMN, sehingga menimbulkan kekhawatiran di pasar modal.

Ia menegaskan DPR dan pemerintah tetap berpegang pada prinsip supremasi sipil serta semangat reformasi yang telah dijalankan sejak lama.

“Saya rasa tidak (ada pengaruh) ya, itu nanti kita bisa perlihatkan bahwa tidak ada penempatan anggota aktif di BUMN-BUMN,” kata Budi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (19/3).

Ia juga mempertanyakan sumber berita yang mengaitkan revisi UU TNI dengan potensi penempatan perwira aktif di lingkungan BUMN.

Menurutnya, sejak awal pembahasan, DPR dan pemerintah telah banyak berdiskusi untuk memastikan bahwa aturan ini tetap selaras dengan prinsip reformasi dan supremasi sipil.

“Itu saya tidak mengerti itu berita dari mana, tapi sejak kemarin kita banyak diskusi bahwa DPR RI, pemerintah mengedepankan supremasi sipil dan semangat reformasi juga,” ujarnya.

Budi menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu ini, karena kata dia tidak ada upaya memasukkan perwira aktif ke dalam struktur BUMN tanpa adanya permintaan dari mereka sendiri.

“Jadi tidak perlu khawatir bahwa ada perwira aktif yang masuk ke ruang lingkup BUMN, tanpa mereka memintanya,” tutupnya.

Sebelumnya, Ekonom Wijayanto Samirin mengatakan ada lima penyebab IHSG ambruk hingga perdagangan sempat dihentikan sementara. Salah satunya, akibat isu revisi Undang-Undang TNI yang mendapat kecaman keras dari publik.

“Apa yang terjadi terkait Dwi Fungsi ABRI yang dikhawatirkan menimbulkan protes besar,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/3).

IHSG anjlok pada Selasa (18/3) siang per pukul 11.49 WIB. IHSG terperosok 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046.

Kondisi ini memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) di bursa saham untuk meredam volatilitas pasar.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)