
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantargebang sudah mencapai ketinggian setara gedung 16 hingga 20 lantai.
Ia menyoroti lambatnya penanganan masalah ini, serta mengklaim bisa menyelesaikannya dalam waktu satu tahun jika diberikan kewenangan penuh.
Zulhas mengaku terkejut saat melihat langsung kondisi Bantargebang. Ia menilai volume sampah yang terus menggunung menunjukkan pengelolaannya belum optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau saya tadi pakai baju ini karena baru lihat, ke mana, Bantargebang, baru lihat sampah, Pak. Sekiranya, cuma ada di kita sampah yang jadi gunung. Kalau disetarakan dengan gedung, kira-kira gedung 16 sampai 20 lantai tingginya,” ujar Zulhas di CNBC Indonesia Food Summit 2025 di St Regis Jakarta, Rabu (19/3).
Ia pun mempertanyakan mengapa masalah ini tidak kunjung terselesaikan. Menurutnya, jika mendapat instruksi presiden (inpres), ia bisa menyelesaikan masalah ini dalam satu tahun dan membangun solusi jangka panjang di tahun berikutnya.
“Bayangin tuh sampah. ‘Kok enggak bisa ngatasin sih sampah?’ Saya bilang, kalau waktu enggak ada Bapak Presiden pak, percayakan saya, kasih saya inpres, satu tahun selesai, dibangun tahun kedua. Gitu,” katanya.
Sebelumnya, Zulhas melakukan kunjungan ke TPA Bantargebang, yang menjadi lokasi pemrosesan sampah utama bagi Provinsi DKI Jakarta.
Dengan luas mencapai 117 hektare, TPA ini menerima sekitar 7.700 ton sampah per hari, sehingga mengalami kelebihan kapasitas dengan ketinggian timbunan mencapai lebih dari 40 meter.
“Permasalahan sampah di Bantargebang adalah refleksi dari kondisi yang juga dialami kota-kota besar lainnya. Oleh karena itu, pemerintah mendorong percepatan pengelolaan sampah berbasis teknologi, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel),” jelas Zulhas melalui keterangan resmi, Rabu (19/3).
(del/pta)