Sri Mulyani Jamin APBN Era Prabowo Tangguh Meski Ada Banyak Program

Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan APBN di era Presiden Prabowo Subianto tidak akan berantakan.
“Karena dalam sebulan terakhir ini dibuat headline untuk membuat seolah-olah APBN tidak sustainable, tidak prudent, dan ini akan menjadi berantakan. Tidak!” tegas Sri Mulyani dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).
“Presiden (Prabowo) memang punya banyak program, tapi itu semuanya didesain dalam APBN yang tetap prudent dan sustainable. Jadi, ini yang menjadi anchor bagi kita untuk menyampaikan bahwa jangan kita semua menambah keresahan yang tidak perlu untuk hal-hal yang sebenarnya fundamentally masih baik,” janjinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang akrab disapa Ani itu juga meminta para pengamat dan ekonom untuk membantu masyarakat terhindar dari keresahan. Permintaan ini juga spesifik disampaikan kepada perwakilan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang hadir.
Ia lalu mencontohkan bagaimana pihaknya menjaga belanja negara untuk tetap on track. Sejauh ini, APBN 2025 telah membelanjakan sekitar Rp196 triliun untuk kementerian/lembaga (K/L) serta Rp217 triliun lainnya untuk non-K/L.
Sang Bendahara Negara menegaskan APBN bekerja untuk melindungi masyarakat. Misalnya, melalui subsidi, dana desa, sampai transfer ke daerah (TKD).
“Pembiayaan APBN karena banyak yang mengatakan apakah APBN akan defisit dan defisitnya nanti akan berapa? APBN didesain dengan defisit 2,53 persen sesuai UU APBN … Sampai dengan sekarang, defisit dan pembiayaan kita bisa issued Rp250 triliun, untuk surat berharga negara (SBN) kita Rp282 triliun,” jelasnya.
“Memang terjadi kenaikan karena kita melakukan front loading, mengantisipasi bahwa Pak (Donald) Trump akan membuat banyak disruption. Jadi, kalau kita melakukan front loading bukan karena kita gak punya duit, karena kita memang strategi dari issuance kita mengantisipasi ketidakpastian yang pasti akan membuat kenaikan,” tambah Ani.
Menkeu Sri Mulyani berjanji pemerintahan Prabowo akan menjaga penarikan utang secara prudent, transparan, dan hati-hati.
Di lain sisi, ia mengatakan pemerintahan Prabowo tetap akan menjaga program-program pendidikan. Ani bahkan menyebut ada sejumlah inisiatif baru yang dilakukan negara.
“Itu semuanya dibiayai di dalam amplop APBN yang ada. Jadi, jangan khawatir. Tidak jebol APBN-nya! Banyak yang mengatakan apakah APBN-nya jebol? Tidak! Program-program Bapak Presiden ada di dalam ruang APBN yang ada,” tuturnya.
“Postur dari APBN kita sampai dengan akhir Maret (2025) itu sekarang sudah dalam situasi membaik. Kemarin headline seolah-olah mengatakan, ‘Oh penerimaan pajak mengalami kontraksi dan lain-lain’,” tutup Ani.
(skt/agt)