Perang Tarif Trump vs Xi Jinping Makin Panas, Ini Respons Sri Mulyani

Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani merespons perang tarif Amerika Serikat vs China yang semakin memanas, menyusul Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang terus saling balas meningkatkan tarif perdagangan.
Menurut Sri Mulyani, situasi ini harus dihadapi dengan pragmatis dan cepat agar bisa mengambil solusi terbaik demi meminimalisir dampak persaingan terhadap perekonomian Indonesia.
“Tiongkok yang tadinya dianggap akan restrain atau menahan diri, justru melakukan retaliasi yang sama kerasnya. Ini menimbulkan suatu eskalasi, makanya pemburukan di pasar uang dalam dua hari terakhir … Sesudah RRT menyampaikan retaliasi, Presiden Trump dengan Twitter mengatakan ‘Saya akan menaikkan lagi tarifnya menjadi 50 persen’,” tuturnya dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“So, ini adalah eskalasi yang belum berakhir. Karena ini sudah menyangkut presiden dengan presiden, biasanya akan sangat sulit untuk face saving-nya. Jadi, ini adalah situasi yang harus kita hadapi secara sangat open minded, pragmatic, pada saat yang sama kita harus agile (dan) cepat,” jelas Sri Mulyani.
Wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan para anak buahnya untuk merespons perang tarif ini dengan cepat. Ia menegaskan policy atau kebijakan yang bisa dilakukan harus ditempuh sekarang juga.
Presiden AS Donald Trump bahkan kembali mengamuk dengan menaikkan tarif resiprokal untuk China menjadi 104 persen.
“Negara-negara seperti China yang memilih untuk membalas dan mencoba menggandakan perlakuan buruk mereka terhadap pekerja Amerika telah melakukan kesalahan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, dikutip dari CNN, Rabu (9/4).
“Presiden Trump memiliki tulang punggung baja dan dia tidak akan patah,” tegasnya.
Di lain sisi, China bersumpah tak akan tinggal diam atas serangan Trump. Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan mereka bakal mengambil langkah balasan.
Menurutnya, langkah balasan ini sepenuhnya sah. Upaya Tiongkok ini ditempuh untuk melindungi kedaulatan, keamanan, kepentingan pembangunan nasional, serta menjaga tatanan perdagangan internasional yang normal.
“China akan berjuang sampai akhir jika pihak AS bersikeras berjalan di jalur yang salah,” ucap perwakilan China, dikutip dari Xinhua Net.
Jubir Kemendag China mengakui tidak ada pemenang dalam perang dagang dan proteksionisme. Namun, ia memperingatkan bahwa memberi tekanan serta ancaman bukan cara yang benar untuk berurusan dengan China.
Bukan hanya China yang menjadi korban hantaman tarif tinggi AS. Indonesia juga dihantam tarif resiprokal sebesar 32 persen oleh Donald Trump.
Namun, Prabowo Cs memilih jalan negosiasi untuk menekan dampak tarif tersebut. Delegasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan bertemu sejumlah pejabat Pemerintah AS pada 17 April 2025 mendatang.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan timnya juga akan ikut dalam upaya negosiasi itu. Sedangkan perwakilan Indonesia lainnya terdiri dari Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Perdagangan.
(skt/rds)