
Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Rabu (12/3) pagi, didorong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS.
Namun, kekhawatiran dampak perang tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global membatasi kenaikan harga minyak.
Harga minyak mentah Brent naik 27 sen atau 0,39 persen menjadi US$69,83 per barel. Senada, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 29 sen atau 0,44 persen menjadi US$66,54 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli strategi komoditas senior di ANZ, Daniel Hynes memandang meski prospek ekonomi melemah, harga minyak tetap stabil di posisi positif.
“Ini menunjukkan bahwa permintaan minyak dalam jangka pendek tetap kuat,” katanya mengutip Reuters.
Indeks dolar AS yang turun 0,5 persen ke level terendah baru 2025 pada hari sebelumnya berhasil mendongkrak harga minyak. Harga minyak menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump telah mengguncang pasar global. Ia memberlakukan, kemudian menunda tarif pada pemasok utama minyak, Kanada dan Meksiko, serta menaikkan bea masuk untuk China. Tindakan Trump ini memicu langkah balasan hingga pecah perang dagang.
Akhir pekan lalu, Trump menyatakan bahwa periode transisi kemungkinan besar akan terjadi dan enggan untuk menutup kemungkinan resesi di AS.
Dalam hal pasokan, produksi minyak mentah AS diperkirakan akan mencapai rekor yang lebih besar tahun ini dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, yaitu rata-rata 13,61 juta barel per hari, menurut data yang dikeluarkan oleh Administrasi Informasi Energi AS.
Para investor kini menunggu data inflasi AS yang dijadwalkan rilis hari ini untuk memprediksi arah suku bunga. Investor juga terus menunggu perkembangan OPEC+ yang telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan output pada April.
Di AS, persediaan minyak mentah meningkat sebesar 4,2 juta barel pada pekan yang berakhir 7 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute pada Selasa (11/3).
Para investor kini menunggu data pemerintah tentang stok minyak AS yang akan dirilis pada ini untuk petunjuk lebih lanjut dalam perdagangan.
(pta/ldy)