
Jakarta –
Semangat untuk berkoperasi digaungkan dalam acara Acara #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi Koperasi Bangkit. Acara ini sekaligus memperkenalkan program koperasi desa (Kopdes) Merah Putih.
Adapun gelaran acara yang bertempat di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025) tampak diikuti peserta yang telah menempati seluruh kursi yang telah disediakan panitia. Beberapa peserta bahkan harus berdiri di belakang dan sisi ruangan.
Kemudian sekitar pukul 15.30 WIB Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT), Menteri Koperasi Budi Arie dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto tiba di lokasi. CT tampak mengenakan setelan jas hitam, Menkop Budi Arie mengenakan kemeja batik berwarna cokelat, sedangkan Mendes Yandri memakai baju safari cokelat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi, Koperasi Bangkit adalah program komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat Indonesia tentang pentingnya menerapkan sistem koperasi dan keuntungan pemaksimalan sistem koperasi melalui wawasan yang relevan dan penerapan yang praktis oleh para ahli.
Acara ini nantinya akan dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting. Hadir pula Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengisi keynote speech sekaligus narasumber dalam talkshow inspiratif #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi, Koperasi Bangkit. Acara ini juga menghadirkan sesi hiburan dari Uut Salsabil.
Tak hanya Budi Arie, acara #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi akan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, di antaranya:
1. Komjen Tomsi Tohir Balaw – Sekjen Kementerian Menteri Dalam Negeri
2. Yandri Susanto – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
3. Munadi Herlambang – Direktur Institutional Banking BNI
4. Supomo – Direktur Utama LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir)
Dilaksanakan pada Rabu, 12 Maret 2025, #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi, Koperasi Bangkit juga akan menghadirkan buka puasa bersama yang menjadi ajang silaturahmi di bulan suci Ramadan. Saksikan penampilan komika secara gratis dan raih kesempatan untuk membawa pulang doorprize dengan mengikuti acara ini.
#DemiIndonesia #AyoBerkoperasi #KoperasiBangkit dipersembahkan oleh detikcom bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir serta didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero).
Bagaimana paparan yang disampaikan Menkop Budi Arie dan narasumber lainnya? Baca halaman selanjutnya.
Koperasi Desa Lama Tertidur
Foto: Menkop Jadi Keynote Speech di Demi Indonesia Ayo Berkoperasi Koperasi Bangkit (Andhika Prasetia)
|
Dalam pidatonya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menceritakan awal mula Koperasi Desa Merah Putih dilahirkan. Budi Arie menyebut koperasi sudah lama tertidur.
“Memang koperasi ini sudah lama tertidur dan saya ingin sampaikan 27 tahun ini koperasi dilupakan,” ujar Budi Arie.
Saat itu, Budi Arie baru mengikuti rapat perihal Danantara. Setelah itu, ternyata ada rapat lanjutan bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Itu kami jam setengah 3 sore ketika paginya rapat peresmian Danantara, karena setengah tiga kami sudah rapat, dan rapatnya dengan bos-bos Danantara, ada Pak Presiden, ada bos-bos Danantara, Pak Rosan, Pak Erick, saya, Pak Dony, Pak Pandu, dan BGN,” katanya.
Budi Arie menceritakan nama Kopdes Merah Putih pun lahir dari rapat tersebut. Nama itu sekaligus dibahas bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Waktu itu saya bingung ini rapatnya soal apa, ternyata soal pendirian koperasi. Waktu itu belum ada nama Koperasi Merah Putih-nya. Itu dari Pak Presiden,” imbuh dia.
Warga Desa Bisa Kaya Lewat Kopdes
Foto: Mendes PDT Yandri Susanto (Andhika Prasetya/detikcom)
|
Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan masyarakat di desa bisa lebih hidup lebih kaya di desa dengan mengelola badan usaha milik desa (BUMDes) atau Koperasi Desa. Mewujudkan hal itu, Yandri akan mengundang putra putri desa untuk kembali mengelola BUMDes atau Koperasi Desa.
“Kita undang putra-putri terbaik bangsa ini yang masih bercokol di kota, daripada mungkin kehidupan di kota lebih susah, lebih berat, kembali ke desa, olah BUMDes, olah Kopdes, insyaallah hidupnya lebih kaya daripada di kota,” tutur Yandri.
Pada kesempatan tersebut, Yandri mengatakan bahwa pemikiran mengenai koperasi desa jangan hanya berada di lingkup kementerian. Ia berharap pemikiran mengenai koperasi juga harus ada pada pemuda-pemudi untuk kembali ke desa.
Yandri mengatakan pemuda-pemudi di desa harus diberi kesempatan untuk mengelola koperasi desa. Hal itu dimaksudkan untuk menumbuhkan harapan pemuda-pemudi bisa memiliki hidup lebih baik di desa daripada di kota.
“Jadi jangan sampai ini menjadi isu kementerian saja, tapi bagaimana ini menjadi ditangkap oleh peluang pemuda-pemudi kita yang saya katakan tadi mungkin kehidupannya tidak lebih baik di kota ya. Lebih baik mungkin kita kasih kepercayaan (pemuda-pemudi) kepada kooperasi desa mungkin sebagai manajernya atau sebagai penanggung jawab perusahaannya itu bisa,” tutur Yandri.
Hal ini juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Tomsi Tohir. Tomsi menyebutkan para anak muda desa bisa diberdayakan sehingga tumbuh peluang di desa.
“Tentunya berkaitan dengan dampak sosialnya, pastinya sangat berdampak positif. Di mana dengan keberadaan kooperasi-kooperasi tersebut, anak-anak mudanya terbuka peluang bekerja, paling tidak mengeram urbanisasi tadi,” ujarnya.
![]() |
Berkaitan dengan persaingan anak muda, Tomsi mengatakan bahwa wajar jika terdapat persaingan antar-anak muda. Namun persaingan tersebut merupakan hal positif untuk membangun pertumbuhan desa ke arah yang lebih baik lagi.
“Pastilah ada rasa persaingan ingin majunya. Walaupun kebersamaan antardesa itu tetap ada, tetapi semangat untuk membangun desanya akan tumbuh di masyarakat,” tutur Tomsi.
Dukungan Untuk Berkoperasi
Foto: Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang (Andhika Prasetya/detikcom)
|
Semangat berkoperasi juga mendapat dukungan dari PT Bank Negara Indonesia. Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang mengatakan peran lembaganya dalam mendukung Koperasi Desa Merah Putih.
Munadi menerangkan, latar belakang BNI memang mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Misalnya dia menyokong Gapoktan yang dijadikan koperasi sehingga penyaluran pupuk bersubsidi bisa berjalan baik.
“Jadi itu yang kita mulai kerja sama dengan Kemenkop, tentu bentuknya koperasi karena prinsip koperasi itu gotong royong dan kebersamaan, harapan kami bisa mengurangi risiko bisnis dan lainnya,” ujar Munadi.
Upaya mendukung koperasi bersama Kemenkop bahkan sudah dilakukan BNI sebelum ada wacana program Kopdes Merah Putih. Sokongan tersebut masih berjalan sampai saat ini.
“Kita sebelum event ini sudah bekerja sama dengan Kemenkop untuk mengconvert badan hukum Gapoktan menjadi koperasi,” jelasnya.
Adapula dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk mereka yang berkoperasi. Direktur LPDB Supomo mengatakan industri pertanian tidak perlu khawatir terlibat dalam koperasi.
![]() |
Menurut Supomo industri pertanian yang terlibat dalam koperasi justru menjadi peluang bagi petani untuk menyalurkan hasil panennya ke pasar modern tanpa rantaian yang panjang.
“Mungkin saya bisa menyampaikan kepada seluruh mitra LPDB yang sekarang, enggak usah takut, enggak usah khawatir, justru ini peluang,” ujar Supomo.
Supomo menjelaskan bahwa ada keunggulan bagi pertanian yang tergabung dalam koperasi yakni biaya yang diberikan LBDB kepada petani tidak bisa dihitung sebagai utang. Petani dan LBDB dapat menggunakan uang sepenuhnya untuk kepentingan bisnis.
“Ada satu keunggulan nanti yaitu LPDB enggak boleh kepada petani itu diutang. Jadi uang LPDB ini sehingga untuk ke market itu oke lah, hitung-hitungan bisnis nanti. Jadi itu yang akan kita kolaborasikan,” ujar Supomo.
Halaman 2 dari 4
(rdp/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link