
Jakarta –
Jubir PSI Beny Papa menyoroti pernyataan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus yang menyebut Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengirim utusan agar tak dipecat PDIP dan meminta Hasto Kristiyanto mundur dari Sekjen PDIP. Beny menilai tudingan dari PDIP ke Jokowi sebagai sikap tak siap kalah.
“Apa yang dilakukan Dedy Sitorus dan teman-teman PDIP yang terus menyerang Pak Jokowi adalah cara-cara murahan, mencoba memprovokasi untuk meraup simpati dengan menyebar hoax. Pola ini biasanya dilakukan orang-orang yang tidak siap kalah dan pasti gagal,” kata Beny dalam keterangan tertulis, Minggu (16/3/2025).
Beny menegaskan kasus yang menimpa Hasto adalah murni masalah hukum, persoalan suap-menyuap dan menghalangi penyidikan. Ia menilai PDIP salah alamat jika terus membawa nama Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Maka kalau PDIP selalu membawa-bawa Pak Jokowi itu salah alamat, tidak ada andil dan kepentingan beliau di sana,” ujar Beny.
Beny meminta kader PDIP untuk tidak membuat hoax di publik. Ia tak ingin timbul fitnah di masyarakat yang pada akhirnya dikaitkan dengan Jokowi.
“Jangan gunakan para kaki tangannya untuk terus menyebar fitnah dan hoax di masyarakat,” katanya.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus diketahui mengungkap pada 14 Desember tahun lalu ada utusan yang meminta Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP. Utusan itu juga disebut meminta PDIP tak memecat Jokowi.
“Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember itu ada utusan yang menemui kami yang memberitahu bahwa Sekjen harus mundur lalu meminta jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDIP Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” kata Deddy Sitorus, Rabu (12/3).
(dwr/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link