
Jakarta, CNN Indonesia —
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan alasan melakukan penghentian sementara perdagangan (trading halt) usai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 6 persen pada Selasa (18/3).
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP), trading halt dilakukan jika indeks merosot lebih dari lima persen.
“Hari ini transaksi sempat menyentuh 6 persen. Sesuai SOP di Bursa Efek ketika di atas 5 persen kami lakukan trading halt,” katanya di kantor BEI, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iman mengatakan trading halt dilakukan selama 30 menit. Setelah itu, perdagangan dibuka kembali.
“Jadi kalau kita lihat hari ini sudah pembukaan trading halt sehingga perdagangan sudah seperti biasa,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan pihaknya akan mengeluarkan kebijakan untuk menopang OJK.
Kebijakan itu katanya akan diluncurkan besok.
“Kami memiliki beberapa policy yang akan kita lakukan. Insyaallah besok kita akan melakukan salah satu policy,” terangnya.
IHSG anjlok pada Selasa (18/3) siang. Tercatat, per pukul 11.49 WIB, indeks terperosok 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046. Hal ini menjadikannya indeks dengan pelemahan terdalam dibandingkan indeks lainnya di kawasan Asia.
Menurut Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi, kejatuhan IHSG yang signifikan ini salah satunya disebabkan oleh investor asing yang terus menarik dana mereka dari pasar modal Indonesia.
Data hingga 17 Maret 2025 menunjukkan arus modal keluar (capital outflow) mencapai Rp26,9 triliun.
(fby/sfr)