
Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam upaya mempercepat inklusi keuangan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, dalam acara The Big Idea Forum yang diselenggarakan oleh Sampoerna dan CNN Indonesia, Senin (17/3).
Acara yang mengusung tema “Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8%” ini dihadiri oleh 1.000 UMKM binaan Sampoerna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pemaparannya, Adrijanto mengatakan upaya yang dilakukan ini merupakan bentuk komitmen BRI yang selalu hari di tengah masyarakat.
“BRI kalau dilihat dari singkatannya adalah Bank Rakyat Indonesia. Sebenarnya ini mengingatkan bahwa engga boleh jauh-jauh dari rakyat. Di mana pengusaha kami adalah rakyat jadi kami memang harus ada di sana,” ujar Andrijanto.
Hal ini dibuktikan dengan luasnya jaringan BRI yang mencapai lebih dari 7.400 kantor cabang di seluruh Indonesia, yang menjadi bukti nyata keberadaan BRI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat.
Menurut Andrijanto, pemberdayaan merupakan fondasi utama sebelum masuk ke tahap komersialisasi. Oleh karena itu, kehadiran BRI tidak hanya berperan dalam memberikan layanan perbankan tetapi juga dalam mendorong pemberdayaan UMKM melalui ekosistem keuangan yang lebih kuat.
“Pemberdayaan adalah fondasi yang paling utama. Karena setelah pemberdayaan biasanya komersialisasi,” katanya.
Kemudian, dalam memperkuat ekosistem ini, BRI menyediakan layanan keuangan yang mempermudah transaksi UMKM. Dengan adanya ekosistem pembayaran yang terintegrasi, pelaku usaha dapat mengakses layanan perbankan yang lebih efisien.
Salah satu solusi utama yang ditawarkan BRI adalah layanan AgenBRILink, yang saat ini telah mencapai lebih dari satu juta agen di seluruh Indonesia.
Dengan pendekatan kemitraan ini, BRI berharap dapat terus memperluas jangkauan layanan keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif bagi UMKM di Indonesia.
Selain BRI, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui program Sampoerna Retail Community (SRC) juga turut menjadi motor penggerak bagi UMKM.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam menciptakan efisiensi serta ketepatan sasaran dalam program pemberdayaan UMKM.
Dengan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, SRC mampu menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Ke depannya, saya ingin mengajak kita semua untuk terus bekerja sama meningkatkan dukungan kepada program pemerintah dan pengembangan UMKM di Indonesia. Bersama-sama kita dapat mewujudkan target pemerintah dan bangsa Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen,” ujarnya.
Sejak didirikan, SRC telah membantu mengembangkan jaringan ritel tradisional dan mendukung pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing mereka di era digital.
SRC hadir sebagai wadah pengembangan ritel tradisional yang bertujuan membantu toko kelontong lokal bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Melalui pendampingan dan pelatihan komprehensif, SRC telah berhasil memberdayakan lebih dari 347.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, SRC juga berperan dalam program digitalisasi guna meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah.
Berdasarkan riset tahun 2023, dampak ekonomi dari ekosistem SRC sangat signifikan, dengan omset seluruh toko SRC diperkirakan mencapai Rp236 triliun per tahun. Angka ini setara dengan 11,4% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2022, menunjukkan kontribusi besar SRC dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
(inh)