BRI Dukung UMKM Parfum Asal Sidoarjo Tembus Pasar Internasional

Jakarta, CNN Indonesia —
Menembus pasar global mungkin terdengar sebagai mimpi yang jauh bagi banyak pelaku UMKM di Indonesia. Namun kisah sukses PT Andara Cantika Indonesia membuktikan bahwa hal tersebut sangat mungkin diwujudkan dengan dukungan tepat dari berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Didirikan pada 2022 oleh Fanny Lia Sutanto, produsen parfum asal Sidoarjo ini kini telah berhasil mengepakkan sayapnya hingga ke Korea Selatan dan Amerika Serikat. Bahkan, perusahaan ini tengah mempersiapkan ekspansi ke Nigeria, melengkapi jejak suksesnya di kancah internasional.
Ia bukanlah pendatang baru di industri wewangian. Lulusan Grasse Institute of Perfumery, Prancis, yang dikenal sebagai pusat industri parfum dunia, ini juga menimba ilmu estetika dan kosmetik dari Comité International d’Esthétique et de Cosmétologie (CIDESCO) di Swiss.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengetahuan mendalam yang dimilikinya kemudian menjadi landasan kuat dalam mengembangkan produk berkualitas tinggi berbasis bahan alami.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa BRI berkomitmen untuk terus mendorong para pelaku UMKM naik kelas melalui berbagai program pemberdayaan.
“Kami percaya, dengan akses dan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. BRI pun terus berkomitmen untuk menjadi mitra utama dalam pertumbuhan UMKM di Tanah Air,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4).
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melalui BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang diselenggarakan pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City. Acara ini tidak hanya berhasil menarik lebih dari 69 ribu pengunjung, tetapi juga mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan merealisasikan kontrak ekspor mencapai US$90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Berpartisipasi dalam acara tersebut terbukti membuka pintu kesempatan lebih lebar bagi PT Andara Cantika Indonesia. Meskipun baru berusia tiga tahun, perusahaan ini telah mencatatkan omzet bulanan yang stabil di angka Rp300 juta, dengan penjualan mencapai 37 ribu unit untuk pasar lokal.
Sementara di pasar internasional, produk yang terjual sudah menyentuh angka ribuan dan terus berkembang. Kesuksesan ini tidak lepas dari inovasi berkelanjutan dan konsistensi dalam menjaga kualitas.
Produk-produknya telah mengantongi sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) Golongan A serta izin ekspor ke berbagai negara. Selain parfum, perusahaan ini juga merambah bisnis skincare dengan memperkenalkan serum berbasis sarang walet yang dikembangkan selama enam bulan dengan bantuan tiga apoteker.
Kisah PT Andara Cantika Indonesia menunjukkan bahwa dengan pemberdayaan yang tepat, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global.
Melalui kolaborasi antara pelaku usaha, lembaga keuangan, dan berbagai pemangku kepentingan, mimpi untuk melihat lebih banyak produk lokal berkibar di kancah internasional bukan lagi sekadar angan-angan.
(rir)