Tangerang –
Warga di Perumahan Villa Regency 2 Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dibuat geger dengan temuan jasad Jefry Rarun yang dimutilasi dan disimpan dalam freezer selama setahunan. Ketua RT 01 RW 05 Gelam Jaya, Sitohang, mengungkap awal mula jasad tersebut ditemukan.
Pria yang akrab disapa Tohang ini mengatakan, awalnya dirinya dikabari oleh satpam perumahan yang memintanya untuk menemui polisi dari Jakarta Utara yang mencarinya. Polisi yang datang pada Kamis (13/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB itu menanyakan buronan yang dicari-cari sejak 2023.
“Ternyata banyak yang datang, (polisi bilang) ‘pak ini surat tugas saya, ini mau ada penggerebekan. Di sini kayaknya ada titik TKP kami, ini masalah utang piutang, bisa bapak baca sendiri’,” kata Tohang saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (22/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Tohang dan polisi berangkat ke rumah tersebut untuk mencari Jefry. Perlu waktu cukup lama agar orang yang ada di dalam rumah mau membukakan pintu.
“Dia (polisi) punya alat canggih, bisa ketahuan di dalam ada orang. Jadi awalnya yang dilacak si Jefry-nya bukan si Marcel,” jelas dia.
Marcel awalnya enggan membukakan pintu untuk polisi menggeledah rumahnya. Namun, akhirnya Marcel keluar dan membukakan pintu setelah digedor-gedor.
Setelah bertemu dengan Marcel, polisi tidak bisa menemui Jefry. Tetapi, polisi sempat mengungkap kecurigaannya terhadap freezer yang ada di rumah tersebut ke Pak RT.
“Pertama nggak ketemu, ‘Pak RT ini nggak ada, tapi saya masih curiga sama freezer itu’ katanya gitu sama saya, karena digembok. Saya bilang ‘kalau bapak curiga sama freezer itu, kita panggil aja yang bersangkutan, bisa nggak dibuka’,” ungkap Tohang.
“Akhirnya curiga, ‘tolong dibantu pak RT’. Akhirnya nyari alat. Soalnya (Marcel) bilang kuncinya ada sama temannya gitu. Ngakunya si Marcel itu,” sambungnya.
Marcel yang mencari-cari alasan pun dibuat tak berkutik. Tohang mengatakan, polisi akhirnya bernegosiasi untuk membuka paksa freezer tersebut tanpa menggunakan kunci.
“Jadi waktu gak dapat si Jefrynya, soal utang piutang ini dibahas dong sama mereka, tapi diantara polisi ada curiga, katanya ‘jangan-jangan dia ditaruh di situ’ tapi pinter dia polisi itu,” sebutnya.
Singkat cerita, polisi akhirnya bisa membuka freezer tersebut. Pak RT pun ikut menyaksikan saat polisi membongkar gembor freezer.
Saat dibuka, benar saja di dalamnya ada potongan jasad mutilasi. Salah satu polisi saat itu kemudian memerintahkan anggota timnya untuk menangkap Marcelino Rarun.
“Pas dibuka saya lihat, polisinya bilang ‘Pak tolong jangan pegang, itu mayat,’ katanya. Tangkap,” pungkasnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Source link