
Jakarta, CNN Indonesia —
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang kini resmi berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, menandatangani nota kesepahaman (MoU) denganĀ China State Construction Engineering Corporation (CSCEC).
Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan serta perwakilan CSCEC di Batang, Jawa Tengah, Kamis (13/3).
Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan penandatangan MoU ini terkait investasi untuk mengembangkan lahan di KEK Batang lewat program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan China.
Adapun nilai investasi ditargetkan mencapai Rp60 triliun.
“Kerja sama ini diproyeksikan untuk mengembangkan lahan tahap pertama 500 hektar. Dan 500 hektare ini diharapkan bisa menjadi kerja sama awal dalam frame Two Countries Twin Park,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan kesepakatan investasi ini merupakan hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Xi Jinping beberapa waktu lalu. Dengan investasi ini, KEK Batang diharapkan bisa menjadi seperti kawasan industri di Shenzhen, China.
“Jadi dengan pengembangan ini kami berharap bahwa ini akan mempunyai keberhasilan seperti kawasan Shenzhen,” katanya.
Ia mengatakan program Two Countries Twin Park akan ada di tiga lokasi. Selain di Batang, ada juga di Kawasan Industri Wijayakusuma, Semarang, dan Kawasan Industri Bintan, Riau.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan penandatanganan MoU ini diharapkan dapat mempercepat arus investasi, khususnya dari China.
Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.
“Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global,” ujarnya.
TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan China melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi.
(fby/sfr)