
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan kepercayaan yang semakin tinggi terhadap layanan perbankan digital QLola by BRI. Hingga akhir 2024, platform ini telah mencatat lebih dari 190 ribu pengguna baru dari berbagai sektor, termasuk sektor Agriculture, Mining, FMCG, Telecommunication, serta sektor digital seperti e-commerce dan fintech.
Tingginya kepercayaan itu juga sejalan dengan kinerja QLola by BRI, terutama dalam mendukung pendapatan non-bunga. Sepanjang 2024, transaksi nasabah melalui platform QLola Cash terus bertambah dengan volume cash management mencapai 19,13 persen YoY, sementara fee-based income dari layanan tersebut meningkat 3,80 persen.
Sejak diluncurkan pada Desember 2022, QLola by BRI telah membukukan peningkatan volume transaksi cash management sebesar 15,9 persen YoY, dengan total transaksi mencapai Rp8.400 triliun. Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto menilai, capaian ini mencerminkan tingginya adopsi layanan digital BRI oleh nasabah korporasi, serta peran QLola sebagai solusi utama dalam transaksi perbankan digital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami berkomitmen menjadikan QLola by BRI sebagai platform perbankan digital yang unggul dengan inovasi berkelanjutan. Melalui transparansi, efisiensi, dan pengalaman pengguna yang seamless, kami menghadirkan solusi menyeluruh bagi korporasi, institusi, serta pengusaha medium dan small dalam mengelola transaksi dan operasional keuangan,” kata Agus.
Agus menegaskan, BRI menargetkan QLola by BRI sebagai Top of Mind dalam perbankan digital. Strategi ini diperkuat melalui pemasaran yang agresif, perluasan ekosistem digital, serta penguatan kehadiran di pasar.
Sebagai ekosistem digital terintegrasi, QLola by BRI menawarkan berbagai manfaat bagi nasabah korporasi. Melalui layanan Cash Management, Trade Finance, dan Supply Chain Management, platform ini membantu meningkatkan efisiensi transaksi keuangan dalam satu sistem yang saling terhubung.
QLola by BRI juga mendukung penghematan biaya operasional melalui Open API Services, yang memungkinkan integrasi langsung dengan sistem internal perusahaan. Dengan demikian, nasabah dapat mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga sekaligus meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
Selanjutnya, QLola by BRI juga memiliki fitur Real-Time Reporting yang memudahkan perusahaan dalam memantau status transaksi dan portofolio secara langsung, sehingga mengurangi ketergantungan pada laporan manual.
Sejalan dengan strategi digitalisasi, BRI terus melakukan ekspansi global dengan menambah layanan lintas mata uang dan lintas negara untuk memenuhi kebutuhan nasabah internasional. Selain itu, optimalisasi User Experience (UX) dilakukan dengan menghadirkan antarmuka yang lebih intuitif guna mempermudah navigasi pengguna.
Agus menambahkan, ke depannya BRI masih akan terus menyertakan beragam fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
“Pengembangan fitur baru, seperti simulasi pembiayaan berbasis analitik data dan pelaporan risiko yang lebih komprehensif, akan semakin memperkuat layanan QLola. Di saat yang sama, BRI juga mengedepankan penguatan keamanan digital melalui teknologi enkripsi terbaru guna melindungi data nasabah,” pungkasnya.
(rea/rir)