Erick Manfaatkan Gudang BUMN untuk Tampung Lonjakan Produksi Beras

Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sejumlah gudang milik perusahaan pelat merah akan dimanfaatkan untuk mengantisipasi lonjakan produksi beras nasional dalam beberapa bulan ke depan.
Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas titah Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sistem penyimpanan dan distribusi pangan nasional.
Gudang-gudang milik perusahaan negara seperti Perum Bulog, ID Food, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), Perkebunan Nusantara (PTPN), serta BUMN lain yang bergerak di bidang logistik dan distribusi akan digunakan untuk menyerap dan menyimpan hasil panen yang diprediksi meningkat dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo untuk menyiapkan gudang-gudang sementara guna mengantisipasi peningkatan produksi beras nasional, kami langsung berkoordinasi dengan BUMN yang terlibat dalam program ketahanan pangan untuk memastikan kelancaran proses penyimpanan dan distribusi,” ujar Erick dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (24/4).
Menurut Erick, pemanfaatan gudang akan dilakukan secara efisien dengan mengoptimalkan teknologi dan sumber daya yang ada agar bisa segera digunakan tanpa membutuhkan biaya besar.
Sebagai informasi, Bulog ditargetkan menyerap hingga 3 juta ton setara beras dari petani tahun ini, dengan realisasi saat ini telah mencapai 1,5 juta ton. Adapun total stok beras yang dikuasai Bulog saat ini tercatat sebesar 3 juta ton.
Untuk mendukung kelancaran program tersebut, Erick menyebutkan bahwa sinergi lintas sektor akan dilakukan, termasuk kajian mengenai lokasi strategis pembangunan gudang, pengelolaan penyimpanan, dan penerapan inovasi teknologi.
Langkah ini diambil dalam rangka menjaga stabilitas pasokan beras nasional, seiring dengan meningkatnya produksi yang diperkirakan akan terjadi dalam tiga hingga empat bulan ke depan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan. Artinya, Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus pangan yang signifikan.
(del/sfr)