Ekonomi

Fahd Hariri, Anak Eks PM Lebanon Berharta Rp19 T dari Bisnis Properti



Jakarta, CNN Indonesia

Garis hidup sukses mungkin bisa dilihat dari sejak lahir. Begitu juga mungkin yang dialami oleh Fahd Hariri. 

Lahir dari keluarga pengusaha dan juga politikus hebat, ia kini menjelma menjadi salah satu orang terkaya di dunia. 

Mengutip Forbes, harta kekayaan Fahd Hariri tembus US$1,2 miliar per Sabtu (22/3) kemarin.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp16.500 per dolar AS, kekayaan itu tembus Rp19,8 triliun.



Lalu siapa sebenarnya Fahd Hariri?

Mengutip berbagai sumber Fahd Hariri adalah pengusaha properti asal Lebanon. 

Ia lahir pada 1980 atau 1981. Ayahnya adalah Rafiq Hariri, kontraktor kaya raya pendiri perusahaan konstruksi terkemuka Saudi Oger yang juga mendiang Perdana Menteri Lebanon. 

Latar belakang keluarga yang terkemuka itulah yang kemudian membentuk pribadi Fahd Hariri.

Sejak dini, ia sudah mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang bagus dibandingkan anak seusianya. Ia pernah hidup di Arab Saudi.

Tepatnya, saat ayahnya menjadi kontraktor bangunan untuk Raja Fahd. Namun pada usia 9 tahun, dia pindah ke Paris untuk melanjutkan.

Di Prancis dia digembleng. Ia melanjutkan pendidikannya di sana termasuk di bidang arsitektur di EcoleSpecialed’Architecture

Sambil kuliah, ia berbisnis dengan membuka toko desain interior di pinggiran kota Paris dan menjual perabotan ke Arab Saudi.

Namun saat sedang merintis karir bisnis itu, ia dihadapkan pada kenyataan pahit; ayahnya harus terbunuh secara tragis dalam pengeboman yang terjadi di Beirut.

Usai ayahnya meninggal, Fahd bersama dengan saudara-saudaranya mewarisi kerajaan bisnis sang ayah. Ia melanjutkan usaha ayahnya.

Ia ditunjuk menjadi pemimpin di Oger Dubai, salah satu anak usaha Oger Saudi milik ayanya. Ia juga sempat dinominasikan menjadi kepala portofolio properti Saudi Oger yang bernilai lebih dari US$1 miliar.

Namun pada 2012, Fahd mengambil keputusan penting; menjual sahamnya di Suadi Oger yang diwariskan ayahnya ke saudaranya Saad Hariri. 

Fahd kemudian menggunakan dana hasil penjualan saham itu untuk mengakuisisi tiga bank Lebanon, termasuk Bank Audi.

Dana itu juga ia manfaatkan untuk pengembangan perusahaan properti bernama HAR Properties. Melalui perusahaan ini, ia mengibarkan sayap bisnisnya.

Ia meluncurkan proyek revitalisasi Beirut melalui pembangunan gedung-gedung hunian di kota tersebut. Proyek di Beirut ini cukup menarik perhatian meski banyak mendapatkan tantangan dari masalah ekonomi yang terjadi di Lebanon.

Di luar Beirut, ia mengembangkan proyek real estatnya di kota-kota seperti New York, Paris dan Monte Carlo.

Usahanya berkibar. Investasi strategisnya telah dipandu oleh kolaborasi dengan bankir investasi terkemuka semakin memperkuat posisinya di pasar real estat internasional.

Perannya sebagai Presiden Har Investment Fund dan sebagai anggota dewan penasihat di Lutetia Capital SAS di Paris membuat pengaruhnya di sektor investasi makin besar.

Melalui posisi-posisi ini, Fahd berperan penting dalam mengarahkan keputusan investasi yang signifikan, yang selanjutnya memperluas portofolio bisnisnya sehingga kekayaannya bisa melesat.

Memilih tinggal di Dubai

Meskipun ayahnya merupakan bekas orang penting di Lebanon, namun ia memilih dan lebih suka tinggal di Dubai. Mengutip The National News, ia mengatakan memilih Dubai dan UEA karena sudah berkembang pesat.

“Saya memilih Dubai dan UEA secara umum karena kota itu benar-benar berkembang pesat dan tempat itu benar-benar tempat bagi saya untuk dapat mengekspresikan diri,” katanya.

“Saya mengagumi gedung-gedung seperti Burj Dubai. Saya tidak bisa mengkritiknya,” tambahnya.

Selain itu, pilihan hidup di Dubai juga ia dasarkan pada peluang yang ingin didapatkannya. Ia melihat peluang UEA dan dubai bisa menciptakan identitas Arab baru.

“UEA adalah laboratorium untuk penciptaan identitas Arab kontemporer. Saya ingin menjadi bagian dari laboratorium itu. Ada mentalitas dan budaya UEA yang sedang diciptakan. Keterbukaan, perpaduan sosial, budaya yang datang dan bekerja di tempat yang sama. Itu adalah sesuatu yang jarang Anda temukan di dunia Arab,” katanya

Lewat pelajaran di Dubai itu, ia bermimpi pembangunan perkotaan yang dilakukan perusahannya bisa menginspirasi orang untuk “berprestasi”.

Hariri mengaku tidak pernah mengunjungi Beirut sejak ayahnya meninggal. Ia mengatakan lebih suka tidak mengunjunginya Beirut karena tidak bisa lagi bepergian di ibu kota Lebanon tanpa keamanan yang ketat.

[Gambas:Video CNN]





Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button