Goldman Sachs Kerek Peluang Resesi AS Tahun Ini Jadi 45 Persen

Jakarta, CNN Indonesia —
Goldman Sachs meningkatkan peluang resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) menjadi 45 persen dalam 12 bulan ke depan. Hal itu imbas berlakunya tarif impor barang dari sejumlah negara yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.
Dikutip dari Reuters, Senin (7/4), sebelumnya Goldman memprediksi peluang resesi sebesar 35 persen dalam 12 bulan ke depan, menyusul pengetatan pasar keuangan dan peningkatan ketidakpastian kebijakan yang kemungkinan akan menekan belanja modal lebih dari yang diasumsikan.
Selain itu, beberapa bank investasi juga menaikkan perkiraan risiko resesi mereka pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JP Morgan, misalnya, memperkirakan kemungkinan resesi AS dan global sebesar 60 persen.
Goldman Sachs sebelumnya menaikkan peluang resesi AS 20 persen menjadi 30 persen pada bulan lalu. Pasalnya, fundamental ekonomi tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya.
Kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump menimbulkan gejolak secara global. Pengumuman itu menyebabkan nilai saham AS anjlok hampir US$6 triliun pada pekan lalu.
Pelemahan bursa saham Negeri Paman Sam diikuti oleh lesunya bursa di sejumlah kawasan, seperti di Asia. Indeks acuan Jepang Nikkei 225 merosot hingga 7,8 persen saat dibuka pada Senin (7/4).
Indeks acuan Korea, Kospi, juga anjlok lebih dari 4,8 persen setelah dibuka. Perdagangan bahkan sempat dihentikan selama lima menit demi mencegah aksi panik jual.
(dis/sfr)