
Jakarta –
Banyak orang menulis “Idul Fitri” dengan spasi, tetapi tahukah kamu bahwa penulisan yang benar adalah “Idulfitri” tanpa spasi? Kesalahan ini cukup umum terjadi, padahal kaidah bahasa Indonesia telah menetapkan aturan baku penulisannya.
Perbedaan penulisan ini berkaitan dengan aturan penyerapan kata asing, yakni dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Untuk memahami alasannya, simak penjelasannya berikut ini.
Penulisan yang Benar Adalah “Idulfitri”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI VI Daring), penulisan yang benar adalah “idulfitri”, tanpa spasi. Idulfitri diartikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penulisan Kata “Idul Fitri” Tidak Baku
Adapun penulisan “Idul Fitri” yang terpisah dianggap tidak baku. Hal ini sesuai dengan etimologi kata tersebut yang berasal dari bahasa Arab, dari kata (عِيْدٌ) ‘īd yang artinya ‘perayaan’ dari kata (عَادَ) ‘āda yang artinya ‘kembali; mengunjungi’ dan dari kata (اَلْفِطْرُ) al-fiṭr yang artinya ‘buka puasa’ dari kata (فَطَرَ) faṭara yang artinya ‘menciptakan; meragi; membatalkan puasa’.
Mengapa Penulisan “Idulfitri” Disambung?
Penulisan kata “Idulfitri” disambung adalah karena mengikuti penyerapan kata dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Tata aturan penyerapan kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia wajib mengikuti tata pedoman penyerapan bahasa asing.
Dengan demikian, penulisan yang benar dan baku sesuai dengan KBBI adalah “Idulfitri”, tanpa spasi. Meskipun penulisan “Idul Fitri” masih sering digunakan secara nonformal, namun tetap penting untuk mengikuti kaidah bahasa yang telah ditetapkan untuk menjaga konsistensi dan ketepatan dalam penggunaan bahasa Indonesia.
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link