
Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Kamis (20/3).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan jika IHSG turun di bawah level 6.147, ada kemungkinan akan terus melemah hingga menyentuh level 5.996 sebagai titik support.
“Sebaliknya, jika IHSG mampu menembus batas atas terdekat di 6.337, maka tren kenaikan jangka pendek bisa berlanjut menuju kisaran 6.445,” ujar Ivan dalam riset hariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sentimen tersebut, Ivan memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.146, 5.996, 5.838, dan 5.769 dan resistance 6.337, 6.445, 6.557, dan 6.663.
Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni AMRT, ANTM, BMRI, BRPT, dan EXCL.
Sementara itu, Founder WH-Project William Hartanto mengatakan setiap kali IHSG naik atau turun tajam, biasanya keesokan harinya ada usaha untuk bergerak ke arah sebaliknya. Menurut dia, hal ini juga terjadi pada perdagangan kemarin.
Ia melihat meski IHSG sempat menguat, belum bisa disimpulkan bahwa tren akan berubah menjadi naik. Saat ini, William menilai IHSG masih dalam tren pelemahan dan belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah (reversal).
“Selain itu, investor asing masih banyak yang menjual sahamnya (net sell), yang bisa menjadi sinyal bahwa tekanan jual masih kuat,” ujar William.
Dia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 6.300 dan resistance 6.475 hari ini. William pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni JPFA, STAA, BBRI, dan BRIS.
IHSG ditutup di level 6.311 pada Rabu (19/3) sore. Indeks saham menguat 88,27 poin atau naik 1,42 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp14,10 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,33 miliar saham.
Pada penutupan kemarin, 352 saham menguat, 209 terkoreksi, dan 241 lainnya stagnan.
(del/agt)