admin
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar program Sobat Aksi Ramadan 2025 di Padang, Sumatera Barat, sebagai wujud kepedulian dan gotong royong untuk memberi dampak positif bagi masyarakat.
Secara khusus, program ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN sebagai wujud kepedulian BUMN untuk berbagi kebahagiaan dan membantu mereka yang membutuhkan di bulan suci Ramadan.
InJourney Airports sebagai operator Bandara Internasional Minangkabau Padang menjalankan Sobat Aksi Ramadan 2025 di Yayasan Pesantren Takhassus Dar El Iman, Nanggalo Padang, Sumbar, yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, program ini dijalankan untuk memperkuat nilai gotong royong, kepedulian dan solidaritas antara BUMN dan masyarakat.
“Melalui Sobat Aksi Ramadan, kami berharap dapat berbagi kebahagian dan membantu mereka yang membutuhkan di bulan suci ini, menciptakan dampak sosial yang nyata dan manfaatnya langsung bisa dirasakan masyarakat. Program ini sejalan dengan Misi Asta Cita ke-8, yakni memperkuat harmoni sosial dan meningkatkan toleransi antarumat beragama,” kata Faik Fahmi.
Sementara, Direktur Human Capital InJourney Airports, Achmad Syahir mengatakan kegiatan Sobat Aksi Ramadan 2025 turut melibatkan para pekerja muda di InJourney Airports.
“Keikutsertaan para pekerja muda untuk terus memupuk budaya perusahaan yang lebih baik dengan meningkatkan empati dan kepedulian sosial terhadap sesama,” papar Achmad Syahir.
General Manager Bandara Internasional Minangkabau, Dony Subardono mengungkapkan bahwa melalui Sobat Aksi Ramadan 2025 disalurkan bantuan berupa 225 paket sembako, 150 meter karpet masjid dan peralatan kebersihan di lingkungan Yayasan Pesantren Takhassus Dar El Iman.
“Kami juga menghadirkan pemeriksaan kesehatan mata gratis bagi para santri, lalu bersama-sama santri dan relawan kami menjalankan kegiatan gotong royong membersihkan masjid, kelas, lingkungan pesantren dan perbaikan sarana umum,” pungkas Dony.
(rea/rir)
