Jakarta, CNN Indonesia —
InJourney Airports resmi membuka Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 di 37 bandara se-Indonesia.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan posko berlangsung selama 22 hari, terhitung sejak 21 Maret 2025 sampai dengan 11 April 2025. Ia memprediksi penumpang mudik jalur udara mencapai 10,8 juta orang.
“Kalau kita lihat angka 10,8 juta penumpang di 37 bandara ini, kalau kita bandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu itu meningkat sekitar 9 persen,” jelasnya dalam Pembukaan Posko Angkutan Lebaran InJourney di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Faik mengatakan proyeksi pemudik itu sudah melampaui periode sebelum pandemi covid-19 alias tumbuh 17 persen. Ia berharap bisa melayani masyarakat yang pulang kampung dengan baik dan lancar.
Ia juga memperkirakan gerak penumpang di Bandara Soekarno-Hatta bakal lebih tinggi dari rata-rata nasional. Jumlahnya diproyeksi menembus 3,5 juta penumpang alias naik 12 persen dibandingkan 2024.
“Teman-teman dari airlines itu bisa memaksimalkan pengoperasian bandara, mengoptimalkan utilisasi pesawat. Kalau normal mungkin sehari hanya sekitar 9 jam. Nanti dengan kita operasikan 24 jam, maka mereka bisa memanfaatkan utilisasi pesawat (dan) menaikkan jumlah penerbangan per hari bisa lebih dari 12 jam,” tutur Faik.
“Di cabang juga punya contingency plan kalau terjadi kondisi irregularities. Itu bisa karena faktor cuaca, delay pesawat, dan berbagai macam faktor yang bisa menyebabkan delay-nya penerbangan. Ini juga sudah kita antisipasi dengan baik,” tegasnya.
Faik Fahmi melihat pemudik tampak antusias, terutama dengan hadirnya diskon tarif tiket pesawat. Ia mencontohkan kontribusi InJourney Airports dalam memberikan diskon 50 persen PGP2U alias Passenger Service Charge (PSC).
Selain itu, perusahaan dengan nama lain PT Angkasa Pura Indonesia itu juga memberikan potongan untuk tarif landing sampai tarif garbarata.
“Sebenarnya kontribusi kita yang lain adalah dengan pemindahan Citilink dari Terminal 3 ke Terminal 1B, ini PSC-nya juga lebih rendah. Jadi, ada selisih sekitar Rp68 ribu. Kemudian, pemindahan Garuda yang internasional untuk umrah dari Terminal 3 ke Terminal 2F. Ini juga menurunkan PSC-nya menjadi selisih sekitar Rp88 ribu,” ungkap Faik.
“Tentu saja kalau kita melihat dari data trafik, ini dampaknya sudah mulai terlihat. Antusiasme untuk memanfaatkan harga khusus ini sudah mulai kelihatan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Operasi InJourney Airports Wendo Asrul Rose mengatakan sudah ada pengajuan 2.284 extra flight. Per 18 Maret 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menyetujui 116 penerbangan tambahan. Hampir semua maskapai penerbangan mengajukan extra flight di masa mudik Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Di lain sisi, InJourney Airports mengantisipasi penumpukan penumpang di masa mudik yang beriringan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946. Ia mengatakan pihaknya akan menutup operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada saat Nyepi.
“Nyepi 29 (Maret 2025), jadi seluruh aktivitas di Bali off, termasuk Bandara Ngurah Rai. Setelah itu (Nyepi selesai), kita akan melayani sebagaimana biasa. Ini juga sudah pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, 2.000 sekian. Kita sudah menyiapkan skenario terbaik terkait dengan pelayanan yang berdampingan (dan) berdempetan dengan lebaran,” beber Wendo.
Sedangkan CEO Regional I InJourney Airports Agus Haryadi menjelaskan trafik angkutan barang umumnya menurun selama libur lebaran. Ia menilai tak akan ada masalah dalam urusan kargo di bandara, andai polanya sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Akan tetapi, ia mengakui ada potensi kendala karena akses truk-truk dilarang di Pulau Jawa selama 16 hari. Ini sejalan dengan aturan Kemenhub yang berlaku mulai 24 Maret 2025-8 April 2025.
“Tapi itu kan hanya lewat tol, kalau non-tol kalau enggak salah masih diperbolehkan. Jadi, sejauh ini sepanjang (Bandara) Soekarno-Hatta mengoperasikan sebagai cargo operator, tidak ada masalah untuk trucking dan angkutan barangnya (di masa libur lebaran),” jelas Agus.
(skt/pta)