Ekonomi

KITB Resmi Jadi KEK Industropolis Batang, Destinasi Investasi Dunia



Jakarta, CNN Indonesia

PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa resmi mendapatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang pada Kamis (20/3).

Dengan luas kawasan mencapai 2.886,7 hektare dari total luas pengembangan 4.300 ha, status KEK menjadikan KITB sebagai pusat industri, logistik, dan pariwisata berstandar internasional, sekaligus magnet investasi global yang siap mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai KEK, Industropolis Batang menawarkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, serta kemudahan perizinan. Saat ini, KITB mencatatkan nilai investasi mencapai Rp17,95 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, mengungkapkan bahwa status KEK semakin memperkuat posisi KITB sebagai kawasan industri unggulan.

“Kami berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan KEK Industropolis Batang agar dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan,” kata Yadi.



“Kami bersyukur dapat kesempatan dari pemerintah membangun sebuah kawasan yang betul-betul lengkap. Dan kita harapkan dengan hari ini diresmikan oleh Bapak Presiden kawasan ekonomi khusus kami, kami bisa betul-betul mendorong ke akselerasi investasi di Indonesia,” kata Ngurah Wirawan selaku Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang.

Sebelum menyandang status KEK, KITB telah memiliki 27 tenant yang berkomitmen berinvestasi, termasuk 7 tenant yang sudah beroperasi, 7 dalam tahap konstruksi, dan 13 dalam persiapan konstruksi.

Adapun ke-7 tenant yang beroperasi KITB telah menyerap 7.008 lapangan kerja, dengan 80 persen tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang. Dengan status KEK, diharapkan tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun akan masuk, serta menciptakan 58.145 lapangan kerja baru.

Para investor berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China, serta mencakup beragam sektor industri, mulai dari solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa KEK Industropolis Batang memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.

“Dengan insentif yang kompetitif dan dukungan infrastruktur yang lengkap, kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor dalam berbagai sektor industri,” kata Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa KEK Industropolis Batang adalah bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

“Kita ingin Indonesia menjadi pusat industri global, dan KEK Industropolis Batang akan menjadi model keberhasilan pengembangan kawasan industri yang terintegrasi,” ujar Prabowo.

Keberadaan KEK Industropolis Batang juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah yang salah satunya menargetkan peningkatan daya saing industri nasional dan penciptaan lapangan kerja yang luas.

Status KEK ini menjadi wujud nyata upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri maju, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Saat beroperasi sepenuhnya, KEK Industropolis Batang diproyeksikan menyerap hingga 250 ribu tenaga kerja, menjadikannya salah satu kawasan industri terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]




Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button