Ekonomi

Luhut Klaim RI Masih Sakti Meski Dihantam Tarif 32 Persen oleh Trump



Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Indonesia masih sakti, meski dihantam tarif impor 32 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ia lantas menyinggung soal cadangan mineral penting (critical mineral) Indonesia yang sangat dibutuhkan AS. Hal ini bisa menjadi daya tawar untuk bernegosiasi dengan AS.

“Kita kadang-kadang tidak tahu bahwa kita ini saya bilang sakti. Mereka (AS) mempertanyakan mengenai critical mineral dan saya sudah jawab kemarin. Presiden (Prabowo Subianto) sudah berikan green light, kita mau kerja sama dengan critical mineral karena mereka sangat butuh,” ungkapnya dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita sudah punya pengalaman di situ (kerja sama mineral kritis) dan saya kira kita tidak perlu ragu mengenai ini. Saya hanya ingatkan sekali lagi kita semua harus bangga jadi orang Indonesia dan kita bangga Republik ini dipimpin dengan tegas dan jelas oleh Presiden Prabowo,” tegas Luhut.



Luhut menegaskan tak perlu ada kepanikan dan kekhawatiran berlebih dalam menyikapi tarif resiprokal Trump. Ia menyebut DEN sudah menyusun strategi negosiasi tarif tersebut.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan bertemu sejumlah pejabat Pemerintah AS pada 17 April 2025 mendatang. Luhut menyebut perwakilan Indonesia terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan DEN.

DEN juga sudah berdiskusi dengan United States Trade Representative (USTR) alias Kantor Perwakilan Dagang AS itu. Menurutnya, mulai kelihatan jalan tengah dari permasalahan ini.

Luhut menyebut DEN akan melakukan Zoom Call ketiga dengan Pemerintah AS pada Kamis (10/4) mendatang untuk membahas beberapa hal. Upaya ini berjalan paralel dengan negosiasi yang dipimpin Menko Airlangga.

“Kadang-kadang kita ndak tau bahwa Indonesia ini sakti juga. Kenapa saya katakan begitu? Karena tadi saya lapor Bapak Presiden (Prabowo Subianto), yang mereka (AS) ternyata merespons sangat positif,” jelas Luhut.

“Dan mereka katakan, ‘Kalau Bapak Presiden kalian begini, kami akan begini’. Dan saya laporkan Bapak Presiden (Prabowo) dan Presiden sedang menimbang itu semua. Dan kalau itu terjadi, beliau sudah memberikan sinyal-sinyal yang saya pikir itu akan bisa membawa perubahan. Justru reformasi ekonomi kita akan lebih bagus ke depan dan positioning Indonesia makin kuat juga ke depan,” sambungnya.

Ia menyebut Indonesia akan tetap memelihara hubungan baik dengan AS. Di lain sisi, hubungan Indonesia dengan China serta Uni Eropa (UE) juga sama baiknya.

“Posisi Indonesia bisa memainkan (dan) menggantikan banyak posisi-posisi lain,” tutupnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)





Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button