admin
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Mahesi Agri Karya buka suara setelah nama perusahaan disebut dalam temuan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terkait dugaan pengurangan isi minyak goreng Minyakita dalam kemasan.
Pihak perusahaan menegaskan bahwa produknya telah melalui inspeksi dan dipastikan sesuai takaran.
Tim Satgas Pangan Polda Jawa Timur yang dipimpin oleh AKP Akhmadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di gudang PT Mahesi Agri Karya, Rungkut, Surabaya, pada Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidak ini melibatkan Disperindag Jawa Timur, UPT Perlindungan Konsumen, serta tim Metrologi Legal untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar pemerintah.
Dalam pemeriksaan tersebut, tim mengambil lima sampel Minyakita ukuran 1 liter dengan tanggal produksi berbeda-beda. Uji pengukuran dilakukan oleh UPTD Metrologi Legal, yang berwenang dalam bidang penakaran dan penimbangan.
Hasil sidak menunjukkan bahwa semua sampel memiliki volume sesuai dengan yang tercantum di kemasan, yaitu 1 liter.
“Kesimpulan dari sidak ini menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya pengurangan takaran sebagaimana diberitakan sebelumnya,” bunyi pernyataan perwakilan perusahaan, Kamis (20/3).
Manajemen perusahaan juga mengapresiasi langkah Satgas Pangan dalam memastikan kepatuhan terhadap aturan dan menegaskan bahwa mereka selalu mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam proses produksi.
Sebelumnya, Mentan Amran menemukan dugaan pengurangan takaran Minyakita saat melakukan sidak di Pasar Tambahrejo, Surabaya pada Jumat (14/3). Dari temuan itu, tujuh perusahaan disebut terindikasi melakukan penyimpangan, termasuk PT Mahesi Agri Karya.
“Kami temukan takaran minyak dikurangi, ada yang hanya 700 ml. Ini merugikan masyarakat,” tutur Amran dalam keterangan resmi.
Selain Mahesi Agri Karya, perusahaan lain yang diduga melakukan praktik penyunatan takaran tersebut berasal dari beberapa daerah, yaitu CV Briva Jaya Mandiri di Ponorogo, CV Bintang Nanggala, KP Nusantara di Kudus, CV Aneka Sawit Sukses Sejahtera di Surabaya, dan CV Mega Setia di Gresik.
(pta/pta)
