Ekonomi

Poniman, KUR BRI, dan Peternakan Kambing di Kampung Halaman



Jakarta, CNN Indonesia

Poniman ikut bersama pamannya merantau ke Jakarta pada awal 1990. Saat itu usianya masih 12 tahun. Ia membantu berjualan keripik singkong di kawasan Jakarta Selatan.

Poniman dan pamannya berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. Ia kemudian berjualan keripik singkong sendiri dengan bimbingan sang paman mulai tahun 1993.

“Tiga tahun saya bantu pakde saya. Sesudah saya menguasa ilmunya dan sudah ada modalnya saya belanjar mandiri untuk membuka usaha kripik singkong sendiri,” kata Poniman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/4).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poniman berjualan keripik singkong berkeliling menggunakan gerobak. Setelah itu ia mangkal di sebuah jalan di daerah Pejaten, Jakarta Selatan.



Lambat laun usaha keripik singkonya itu berkembang. Poniman mengaku bisa memproduksi sampai 2 kuintal singkong dalam sehari.

Setelah banyak yang berjualan serupa, kini ia hanya mengolah 40 kilogram singkong. Poniman juga masih berjualan di pinggir jalan memakai gerobak.

“Sekarang omzet kotornya Rp600 ribu per hari,” ujarnya.

Poniman kini ikut dalam klaster UMKM binaan BRI Cabang Pasar Minggu. Ia sudah menjadi nasabah BRI sejak 2009 silam. Poniman mengaku tengah mengajukan bantuan gerobak kepada BRI.

“Saya mengajukan bantuan gerobak gratis. Ikut klaster BRI baru delapan bulan lalu,” katanya.

Poniman mengatakan banyak keuntungan setelah bergabung dalam klaster UMKM BRI. Menurutnya, dirinya pun mendapat kemudahan dalam mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

“Saya ditawarin KUR sampai Rp50 juta, tapi saya cuma ambil Rp20 juta,” ujarnya.

Usaha kambing di kampung

Poniman mengatakan sudah tiga kali mengajukan pinjaman KUR ke BRI. Pertama ia mendapat pinjaman Rp15 juta, kedua Rp25 juta, dan yang ketiga Rp20 juta.

Selain usaha keripik singkong, Poniman juga usaha jual beli kambing di kampung halamannya di Cilacap. Ia sudah berternak kambing sejak sembilan bulan lalu.

Pinjaman KUR dari BRI ini sebagain besar untuk modal usaha kambing tersebut. Seperti untuk membeli anak kambing dan membuat kandangnya.

Pinjaman yang terakhir ia ajukan untuk merenovasi kandang kambingnya. Poniman sangat terbantu dengan adanya program KUR BRI tersebut.

“Buat tambah modal perbaikan kandang kambing di kampung,” ujarnya.

Poniman mempercayakan usaha kambing tersebut kepada kerabatnya di kampung halaman. Ia menjual anak kambing ataupun kambing betina kepada warga yang ingin berternak.

Sedangkan kambing jantan ia besarkan menunggu sampai Hari Raya Idul Adha. Menurutnya, permintaan kambing jantan cukup tinggi ketika mendekati Idul Adha. Kini ia memiliki puluhan kambing dalam peternakannya tersebut.

“Kalau yang jantan dijual nunggu Idul Adha. Penghasilan dari usaha ini lumayan lah,” katanya.

Pembinaan UMKM BRI

Sementara itu Kepala Departemen Usaha Mikro BRI RO Jakarta 2, Erwin Sapari mengatakan BRI memberikan pembinaan kepada UMKM yang mendapat pinjaman KUR. Pihaknya akan mengadakan pelatihan-pelatihan ke para UMKM.

Erwin menyebut BRI juga memfasilitasi para UMKM untuk ikut dalam pameran.

“Jadi untuk memperluas jaringan pasar mereka juga,dan juga untuk memperkenalkan produk-produk mereka juga,” kata Erwin di kantornya, Menara BRIPens, Jakarta, Rabu (19/3).

“Kemudian kami juga pernah memberikan pelatihan-pelatihan seperti untuk pengenalan e-commerce,” ujar Erwin menambahkan.

Erwin menyebut bahwa BRI berkomitmen memberikan akses yang mudah bagi UMKM mendapatkan modal usaha.

“Sehingga membuat biaya modalnya menjadi lebih terjangkau bagi UMKM. Jadi memang segmennya kalau di Jakarta, umumnya memang dari perdagangan,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Erwin, BRI menawarkan bunga yang relatif lebih rendah dibanding pinjaman dari yang lain. Untuk KUR Mikro pinjaman Rp10 sampai Rp100 juta, bunganya sekitar 6 persen. Kemudian KUR Kecil yang di atas Rp100 juta sekitar 9 persen.

“Sehubungan dengan suku bunga, lebih rendah dari suku bunga komersial lainnya,” katanya.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp27,72 triliun pada Januari dan Februari 2025.

Manfaat KUR tersebut diterima oleh 649,6 ribu debitur pengusaha UMKM. BRI juga memastikan KUR tersalurkan ke sektor-sektor strategi, di mana lebih dari separuh atau sekitar 55,88 persen dialokasikan ke sektor produksi.

Di sektor ekonomi, penyaluran terbesar dilakukan terhadap sektor pertanian, dengan total Rp11,57 triliun, selaras dengan program ketahanan pangan Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyampaikan bahwa BRI terus berkomitmen memperkuat ekosistem pembiayaan UMKM agar semakin berdaya saing dan mampu berkembang secara berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa dengan semakin luasnya akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional,” ujar Supari beberapa waktu lalu.

(fra/fra)


[Gambas:Video CNN]




Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button