Mendag Soal Tambah Impor Pangan dari AS: Tak Ganggu Swasembada Pangan

Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan rencana tambahan impor pangan dari Amerika Serikat (AS) demi menekan tarif Presiden Donald Trump tak bakal mengganggu target swasembada.
“Enggak, enggak (impor pangan AS ganggu swasembada Indonesia). Sama sekali enggak ada (mengganggu swasembada). Produknya (komoditas pangan) juga berbeda,” kata Budi usai Talkshow Aksi Konsumen Cerdas Indonesia di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (20/4).
Meski begitu, Mendag Budi menolak membocorkan komoditas pangan apa saja yang bakal diimpor dari Negeri Paman Sam. Ia mengaku belum bisa mengungkapkannya ke publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia hanya menekankan Kementerian Perdagangan sudah menyiapkan strategi untuk negosiasi lebih lanjut. Ini sebagai lanjutan dari tahap awal negosiasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kalau dari kita (Kementerian Perdagangan) sudah mempersiapkan (poin-poin negosiasi dengan AS). Saya belum ngomong dulu ya, sedang kami persiapkan semua termasuk strateginya seperti apa. Nanti kan ketemu tim negosiasi kita dengan Amerika. Nah, itu baru dibahas lebih detail, tapi yang namanya negosiasi kita enggak ngomong dulu (ke publik),” tuturnya.
“Kan kemarin pertemuan dulu (Indonesia dengan AS dipimpin Menko Airlangga), habis itu nanti pasti akan ada negosiasi yang lebih detail. Jadi, kita tunggu saja. Kan kemarin beliau (Airlangga) sampaikan dua bulan harus selesai, jadi kita tunggu saja,” tandas Budi.
Indonesia saat ini diterpa tarif resiprokal 32 persen dari Presiden AS Donald Trump. Orang nomor satu di AS itu kemudian menunda penerapan tarif tinggi selama 90 hari sejak 9 April 2025, termasuk untuk membuka ruang negosiasi.
Menko Airlangga dan tim delegasi Indonesia sudah terbang ke Amerika untuk melakukan negosiasi awal. Salah satu cara yang ditempuh untuk menekan tarif tersebut adalah menambah impor pangan dari AS.
Ia merinci tambahan impor itu akan dilakukan untuk gandum, kacang kedelai, dan susu kacang kedelai. Airlangga mengatakan Indonesia memang selama ini mengimpor tiga komoditas tersebut.
“Kita hanya melakukan pengalihan daripada impor bahan baku untuk pangan tersebut,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Online dari AS, Jumat (18/4) waktu Indonesia.
Sang menko mengatakan selama ini Indonesia mengimpor tiga komoditas pangan tersebut tak hanya dari AS. Ada juga dari Australia, Ukraina, dan beberapa negara lain.
(skt/mik)