Menko AHY Apresiasi Pengelolaan Arus Mudik-Balik Lebaran 2025




Jakarta,- Pemerintah menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran 1446 Hijriah tahun 2025. Tercatat sebanyak 154 juta orang melaksanakan mudik pada arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Hal ini, disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Sabtu (12/4/2025) dalam acara penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Dalam sambutannya, Menko AHY mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih kepada Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandhi, beserta seluruh jajarannya, atas kerja keras dan dedikasi dalam memastikan arus mudik dan balik berjalan dengan aman, lancar, dan menyenangkan bagi masyarakat.
Menko AHY menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan arus mudik dan balik tidak lepas dari kepemimpinan yang efektif dan strategi taktis yang dijalankan oleh Kementerian Perhubungan sejak awal.
Ia mengakui pentingnya koordinasi dengan seluruh stakeholder, mulai dari kementerian teknis, kepolisian, hingga operator transportasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang optimal dalam sektor transportasi nasional.
“Saya melihat ada penambahan dari prediksi awal untuk mudik 2025 ini. Tadi Pak Menteri Perhubungan sudah menyampaikan justru dari prediksi awal ada peningkatan 5,6% dari yang diprediksi 146 juta realisasinya itu 154 juta perjalanan ini penduduk kita yang melakukan perjalanan selama mudik lebaran walaupun memang ada penurunan dari tahun 2024,” jelas Menko AHY.
Keberhasilan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini juga didukung oleh berbagai kebijakan strategis, termasuk pelaksanaan skema Work From Anywhere (WFA) atau Flexible Working Arrangement (FWA) yang mampu mengurai kepadatan arus balik.
Selain itu, simulasi yang tepat serta respons cepat terhadap kondisi cuaca, infrastruktur, dan lalu lintas memberikan dampak positif terhadap manajemen pergerakan masyarakat.
Dari sisi ekonomi, pemerintah turut hadir dalam meringankan beban masyarakat dengan menurunkan harga tiket pesawat domestik hingga 15%, penyesuaian tarif tol, serta penyediaan program mudik gratis. Penurunan ini merupakan hasil dari sinergi antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta yang saling berkontribusi melalui insentif seperti pengurangan tarif bandara, subsidi avtur, dan kebijakan PPN yang ditanggung pemerintah.
Menko AHY memaparkan tiket pesawat khususnya domestik ekonomi berhasil diturunkan selama sekian minggu sebesar 13 hingga 15 persen. Kemudian ada penurunan harga avtur, artinya Pertamina, BUMN juga bekerja dan berkontribusi. Selanjutnya ada penurunan fuel subcharge, ditambah lagi ada intervensi berupa PPN ditanggung sebagian oleh pemerintah.
“Ini ada kontribusi dari semua penurunan tarif jasa kebandaraan, baik yang ditanggung oleh konsumen maupun oleh pengelola bandara Angkasa Pura, InJourney, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Menko AHY menggarisbawahi bahwa transportasi bukan semata tentang fisik perjalanan, melainkan juga menyentuh dimensi emosional dan sosial masyarakat. Mudik, menurutnya, adalah perjalanan hati mewujudkan kebahagiaan, kehangatan, dan silaturahmi.
Oleh karena itu, keberhasilan sistem transportasi harus dilihat bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Menko AHY juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar pemerintah terus hadir dan berpihak kepada rakyat, terutama dalam penyediaan layanan publik yang strategis seperti transportasi. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan menjadi kunci untuk menjadikan angkutan Lebaran tahun ini sebagai best practice bagi penyelenggaraan tahun-tahun mendatang.
“Bahwa ini bukan sesuatu yang autopilot ada sistem yang bekerja, ada pemerintah yang hadir, ada orkestrasi di semua lini pusat maupun daerah, lintas K/L, lintas instansi, jadi justru kalau kita menyadari bahwa kita sangat bergantung pada sistem bukan orang per orang maka selalu kita niatkan untuk terus memperbaiki dan menguatkan sistem kita termasuk sistem komando pengendalian secara nasional,” tegasnya.
Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandhi; Kepala Basarnas, Mohammad Syafii; Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati; Wakil Menteri Perhubungan, Suntana; Deputi BNPB; Staf Ahli Kemenko Ekon; Staf Khusus Menko Infra Herzaky Mahendra Putra; Asops Panglima TNI; Perwakilan Korlantas; maupun perwakilan lembaga-lembaga terkait.
Kehadiran berbagai unsur terkait, perwakilan TNI, Polri, BNPB, serta jajaran lembaga dan BUMN transportasi menunjukkan kuatnya sinergi lintas sektor dalam mendukung kelancaran angkutan Lebaran tahun ini.