
Cilegon –
Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) mengakui mobil listrik punya risiko terbakar lebih besar dibanding kendaraan lain saat berada di kapal. Pihaknya bakal mengatur tempat parkir agar tak dekat dengan ruang mesin.
International Maritime Dangerous Goods (IMDG) mengatur beberapa kendaraan masuk kategori bahaya dalam dunia pelayaran. Salah satu kendaraan yang masuk kategori bahaya adalah mobil listrik.
“Seperti kita ketahui bahwa memang ada muatan-muatan kapal dengan kondisi dua. Satu, kendaraan over dimension overload, itu tentu kita berharap tidak akan ada lagi muatan kendaraan itu. Nah, yang kedua adalah kendaraan yang diatur pada IMDG (International Maritime Dangerous Goods), salah satunya adalah satu kendaraan yang memuat barang-barang yang berbahaya, bisa terbakar sendiri, bisa meledak sendiri. Dan yang mempunyai bahaya cukup serius adalah kendaraan listrik,” kata Ketua Umum Gapasdap, Khoiri Soetomo di Merak, Jumat (21/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil listrik disebut bahaya lantaran menggendong baterai dengan cadangan energi sekitar 100 kilowatt. Alat pemadam termutakhir belum ditemukan untuk memadamkan api dengan mudah terhadap mobil listrik tersebut.
“Karena apa? Karena listrik ini membawa baterai dengan cadangan energi hingga katakanlah 100 kilowatt jam. Nah, 100 kilowatt jam ini sampai detik ini belum ditemukan alat pemadam yang dengan mudah bisa memadamkan api yang disebabkan oleh kebakaran yang terjadi oleh kendaraan listrik,” ujarnya.
Gapasdap mengaku sudah bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kemenhub untuk penanganan tersebut. Beberapa personel di lapangannya sudah dilatih untuk menangani kondisi bahaya yang diakibatkan oleh mobil listrik.
“Maka memang sudah ada semacam tata cara bagaimana Gapasdap sudah pernah melakukan semacam lokakarya bersama dengan BKI dan dari Kementerian Perhubungan bahwa kendaraan-kendaraan listrik ini harus kita tempatkan pada tempat yang mudah diawasi, paling aman, yang paling memungkinkan bilamana terjadi kebakaran itu paling mudah untuk segera bisa kita evakuasi. Yang itu adalah tempat-tempat yang dekat dengan pintu keluar pintu ramp door kapal,” ujarnya.
Khoiri mengatakan penanganan paling memungkinkan jika mobil listrik terbakar adalah dengan cara menceburkan mobil tersebut ke laut. Untuk itu, kata dia, penempatan mobil listrik di kapal harus diletakkan di dekat pintu masuk keluar kendaraan.
“Betul, saat ini memang karena belum ditemukan teknologi pemadam yang bisa memadamkan karena baterai ini mengandung campuran berbagai macam, ada yang pakai litium ion, ada yang menggunakan fosfat dan itu tidak bisa dipadamkan. Maka hal yang memungkinkan bisa kita lakukan adalah satu memang kalau kita punya jaket yang untuk bisa melindungi, tapi kalau kita tidak punya maka pintu ramp door kita buka, kita ceburkan ke laut, itu memang yang menjadi panduan,” tuturnya.
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Source link