
Jakarta –
Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho memahami banyak sekali dinamika di lapangan dalam proses pengamanan mudik Lebaran 2025. Namun ia menekankan kepada seluruh jajarannya bahwa Operasi Ketupat merupakan operasi kemanusiaan yang bertujuan menyelamatkan pemudik.
“Dinamika mudik banyak sekali, pernak-pernik banyak sekali, tapi petugas ini kan Operasi Ketupatnya operasi kemanusiaan, yang peling penting adalah menyelamatkan para pemudik, baik menggunakan roda empat, kendaraan pribadi, termasuk roda dua,” kata Irjen Agus kepada detikcom, Jumat (21/3/2025).
Irjen Agus yakin jajarannya tidak akan mudah terpancing dengan dinamika yang ada. Ia mengatakan jajarannya sudah terlatih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kepolisian dan stakeholder sudah terlatih seperti itu, karena memang negara harus hadir untuk melindung. Jadi semangatnya memang untuk melayani,” ujarnya.
Irjen Agus memastikan hal-hal terkait mudik sudah disiapkan secara matang. Bahkan pemerintah sudah membuat kebijakan yang menguntungkan pemudik.
“Contohnya WFA, work from anywhere, ini 3 minggu sebelum beroperasi sudah diumumkan,” ujarnya.
Ada juga kebijakan pembatasan truk sumbu 3. Irjen Agus membeberkan kebijakan itu salah satu upaya memprioritaskan pemudik. Meski begitu, ia mengatakan pembatasan hanya untuk truk sumbu 3, sehingga angkutan logistik tetap bisa jalan dengan truk sumbu 2.
“Kedua pembatasan sumbu 3, jadi kalau kita memprioritaskan pemudik angkutan logistik juga harus ditahan tapi tidak absolut, sembako masih bisa jalan, hanya sumbu 3 dikurangi, kalau mengirim logistik bisa menggunakan sumbu 2,” ujarnya.
“Terus yang ketiga adalah ganjil genap. Ganjil genap itu juga bisa mengurai pemudik itu alternatif, saya berangkatnya kapan, kendaraan saya ini pelat nomornya genap, sehingga saya berangkatnya di tanggal genap, sehingga mengurangi volume kapasitas menggunakan jalan,” lanjut Irjen Agus.
(eva/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Source link