Pedoman Pelaksanaan Rangkaian Nyepi 2025: Isi dan Lampirannya

Jakarta

Sebentar lagi, umat Hindu akan memperingati Nyepi 2025 Tahun Baru Saka 1947. Sehubungan dengan hal tersebut, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali merilis pedoman pelaksanaan rangkaian Nyepi 2025.

Simak ulasan di bawah ini.

Dilansir situs Kemenag Bali, ritual Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dilaksanakan sesuai Surat Edaran PHDI Provinsi Bali Nomor: 08/Um.PHDI Bali/I/2025 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1947 tertanggal 30 Januari 2025.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pedoman pelaksanaan Nyepi 2025 yang dikeluarkan oleh PHDI Provinsi Bali tertuang dalam Keputusan Pengurus Harian PHDI Bali Nomor 17/SK/PHDI BALI/I/2025. Keputusan yang diteken Ketua Pengurus Harian PHDI Bali I Nyoman Kenak dan Sekretaris Putu Wirata Dwikora ini ditetapkan tanggal 23 Januari 2025, kemudian disosialisasikan melalui Surat Edaran PHDI Bali Nomor 08/Um.PHDI Bali/I/2025 tertanggal 30 Januari 2025.

Berikut informasinya.

– Pedoman pelaksanaan upacara rahina Tumpek Wariga dan pelaksanaan Catur Brata Penyepian pada tanggal 29 Maret 2025:

a. Pelaksanaan upacara Tumpek Wariga dilaksanakan pukul 05.30 Wita sampai pukul 06.30 Wita (indra pramana).
b. Brata Penyepian dilaksanakan mulai pukul 06.30 Wita tanggal 29 Maret 2025 sampai dengan pukul 06.00 Wita keesokan harinya (tanggal30Maret2025).

I. RANGKAIAN UPAKARA DAN UPACARA

A. MELIS/MEKIYIS/MELASTI/MЕKЕКОВОК

Kegiatan upacara melis/mekiyis/melasti/mekekobok dapat dilaksanakan sampai dengan rahina Sukra (hari Jumat) tanggal 28 Maret 2025, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan desa adat setempat dan diatur oleh prajuru desa adat masing-masing.

B. IDA BHATARA NYEJER DI PURA BALE AGUNG/DESA

Sekembalinya dari melis/mekiyis/melasti/mekekobok, Ida Bhatara nyejer di Pura Bale Agung/Pura Desa/Pura Puseh sampai dengan rahina Sukra (hari Jumat) tanggal 28 Maret 2025, dan setelah selesai pelaksaan upacara Tawur Kasanga, Ida Bhatara kembali ke kahyangan masing-masing.

C. TAWUR KESANGA

Upacara Tawur Kasanga dilaksanakan pada rahina Sukra (hari Jumat)/Rahina Tilem Kasanga, tanggal 28 Maret 2025, dengan acuan pelaksanaan sebagai berikut:

1. NUNAS TIRTA DAN NASI TAWUR

Dilaksanakan pada rahina Sukra (hari Jumat) tanggal 28 Maret 2025, perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota agar datang ke Pura Besakih pukul 09.00 Wita, dengan membawa sujang untuk tempat tirtha tawur dan daksina/pejati serta perlengkapan persembahyangan, guna mohon tirtha tawar dan nasi tawur untuk disebarkan dan dipercikkan di wilayah masing-masing, sesuai dengan tradisi yang telah dilaksanakansetempat.

2. TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Menggunakan upakara Tawur Kesanga dengan segala kelengkapannya, dilaksanakan pada pukul 11.00 Wita, sesuai dengan tradisi yang telah dilaksanakan setempat.

3. TINGKAT KECAMATAN

Menggunakan upakara Caru Panca Sata dengan lima ekor ayam atau sesuai dengan kemampuan. Pelaksanaan upacara ini mengambil tempat di catus pata pada pukul 11.00 Wita, sesuai dengan tradisi yang telah dilaksanakan setempat.

4. TINGKAT DESA ADAT

Menggunakan upakara Caru Panca Sata beserta kelengkapannya atau sesuai dengan kemampuan desa adat masing-masing dengan mengambil tempat di desa adat pada pukul 16.00 Wita, sesuai dengan tradisi yang telah dilaksanakan setempat.

5. TINGKAT BANJAR

Menggunakan upakara Caru Eka Sata yaitu ayam brumbun dengan olahan urip 33 (Urip Bhuwana) beserta kelengkapannya atau sesuai dengan kemampuan banjar adat masing-masing, dengan mengambil tempat di banjar adat pada waktu sandi kala, sesuai dengan tradisi yang telah dilaksanakan setempat.

6. TINGKAT RUMAH TANGGA

a. MERAJAN/SANGGAH

Menghaturkan banten pejati sakasidan (semampunya) dan di natar atau depan pelinggih menghaturkan segehan agung atanding atau segehan cacahan 11/33 tanding sambat Sang Bhuta Bhucari.

b. DI HALAMAN/NATAH RUMAH

Menghaturkan segehan manca warna sejumlah 9 (sembilan) tanding dengan olahan ayam brumbun, disertai tetabuhan tuak, arak, berem dan air (toya anyar) sambat Sang Kala Bhucari.

c. DIJABA/LEBUH (Depan Pintu Masuk Halaman Rumah)

Menghaturkan upakara sebagai berikut:
– Segehan cacahan 108 (seratus delapan) tanding dengan ulam jejeron matah dilengkapi dengan segehan agung serta tetabuhan tuak, arak, berem, toya anyar ditujukan (sambat) Sang Durga Bhucari.
– Semua segehan tersebut dihaturkan di bawah (sor) sanggah cucuk pada saat Sandi Kala
– Di sanggah cucuk yang ditempatkan di tengen lebuh (kanan pintu masuk rumah) dipersembahkan peras daksina tipat kelanan.

d. SEMUA ANGGOTA KELUARGA meprayascita dan bagi yang sudah meketus (tanggal gigi) melaksanakan mebyakala dan meprayascita di halaman rumah masing-masing. Setelah itu, dilanjutkan dengan Pengrupukan (mabuu-buu) berkeliling (ngider kıwa 3 kali) atau prasawiya di rumah dengan sarana gni seprakpak (meobor obor), bunyi-bunyian atau kekeplugan (kulkul bambu atau yang lain), semburakena (simbuh atau semburkan) bawang putih, mesui dan jangu (triketuka), sirat tırta panyo myabhuta.

Baca di halaman selanjutnya.

D. NGERUPUK

Akhir dari pelaksanaan upacara Tawur Kasanga terutama di tingkat desa, banjar, dan rumah tangga dengan melaksanakan Upacara Mabuu-Buu atau lebih dikenal dengan Ngerupuk. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat Ngerupuk antara lain:

1. Ngerupuk agar dilaksanakan dengan sraddha bhakti sesuai dengan nilai-nilai kesucian keagamaan serta dipimpin oleh Bandesa/Kelian Adat dan Perbekel setempat, sedangkan untuk di tingkat rumah tangga dipimpin oleh kepala keluarga.

2. Sarana pokok Ngerupuk berupa gni seprapak (meobor obor), semburakena (simbuh atau semburkan) bawang putih, mesui dan jangu (triketuka), sirat tirta panyomya bhuta dan bunyi-bunyian. Ngerupuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat.

II. NYEPI/SIPENG

Nyepi/sipeng dilaksanakan pada rahina Saniscara (hari Sabtu) Keliwon Wuku Wariga, tanggal 29 Maret 2025 selama sehari penuh (24 jam) sejak pukul 06.30 Wita sampai dengan pukul 06.00 Wita keesokan harinya, dengan melaksanakan catur brata penyepian:

1. Amati Gni, yaitu tidak menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka.
2. Amati Karya, yaitu tidak melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri.
3. Amati Lelungan, yaitu tidak berpergian, akan tetapi senantiasa introspeksi diri/mawas diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Asta Dewata.
4. Amati Lelanguan, yaitu tidak mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih batin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi.

III. NGEMBAK GNI

Setelah melaksanakan Nyepi/sipeng, keesokan harinya rahina Redite Umanis Wuku Warigadean, tanggal 30 Maret 2025, mulai pukul 06.00 Wita dilaksanakan acara Ngembak Gni yaitu ngelebar brata penyepian, melakukan sima krama atau dharma santih.

IV. LAIN-LAIN

Sehubungan dengan pelaksanaan rahina suci Nyepi tahun 1947 Śaka/2025 Masehi, apabila umat Hindu di Bali ada yang melaksanakan upacara piodalan pujawalt di Merajan Sanggah atau pura tertentu dan upacara tertentu, maka dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan upacara rahina Tumpek Wariga dan upacara piodalan/pujawali tetap dilaksanakan, namun dihimbau agar menggunakan upacara tingkat terkecil, dilaksanakan sedini mungkin serta upacara tersebut dilaksanakan pada pukul 05.30 Wita tanggal 29 Maret 2025 sampai 06.30 Wita.
2. Upacara prodalan pujawali dipimpin oleh pemangku pura yang bersangkutan dengan meminimalkan penggunaan api/dupa, tidak menggunakan tetangguran/tetabuhan gong dan dharmagita.
3. Upacara piodalan/pujawali dilaksanakan oleh prajuru dan pemangku pura sedangkan umat yang lainnya cukup ngayat dari rumah masing-masing.
4. Pelaksanaan piodalan pujawali seperti tersebut diatas, secara lebih teknis agar diatur/dikoordinasikan dengan pengurus Parisada, Prajuru Banjar/Desa setempat sesuai dengan dresta yang berlaku, dengan catatan agar tidak menyimpang dari pelaksanaan catur brata penyepian.
5. Wisatawan dan tamu yang berada di Bali saat rahina suci Nyepi tahun Šaka 1947 tanggal 29 Maret 2025 agar turut serta menjaga kesucian, kedamaian, keharmonisan, kerukunan antar dan intern umat beragama.

Berikut lampirannya.


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Source link

Related Posts

Hari Hutan Internasional 21 Maret 2025: Tema dan Cara Merayakan

Jakarta – Hari Hutan Internasional (International Day of Forests) dirayakan pada tanggal 21 Maret 2025. Hari ini ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2012 untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran…

Hari Puisi Sedunia 21 Maret 2025: Sejarah dan Cara Merayakan

Jakarta – Hari Puisi Sedunia (World Poetry Day) dirayakan pada tanggal 21 Maret 2025. Hari ini ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sejak tahun 1999 dan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Kades di Klaten Bagi THR Rp457 Juta ke Warga

  • By admin
  • March 21, 2025
  • 0 views
Kades di Klaten Bagi THR Rp457 Juta ke Warga

Hari Hutan Internasional 21 Maret 2025: Tema dan Cara Merayakan

  • By admin
  • March 21, 2025
  • 0 views
Hari Hutan Internasional 21 Maret 2025: Tema dan Cara Merayakan

Saya Harap KEK Batang Bisa Jadi Shenzhen-nya Indonesia

  • By admin
  • March 21, 2025
  • 1 views
Saya Harap KEK Batang Bisa Jadi Shenzhen-nya Indonesia

Hari Puisi Sedunia 21 Maret 2025: Sejarah dan Cara Merayakan

  • By admin
  • March 21, 2025
  • 1 views
Hari Puisi Sedunia 21 Maret 2025: Sejarah dan Cara Merayakan

Ada Truk Gangguan, Lalin Tol Bekasi Japek Arah Cikampek Macet

  • By admin
  • March 21, 2025
  • 1 views
Ada Truk Gangguan, Lalin Tol Bekasi Japek Arah Cikampek Macet

Kongkalikong Kepsek SD dan Istri di Bekasi Tilap Dana BOS Bertahun-tahun

  • By admin
  • March 21, 2025
  • 1 views
Kongkalikong Kepsek SD dan Istri di Bekasi Tilap Dana BOS Bertahun-tahun