Pemprov Jakarta Bakal Tiru Paris dan Bangkok demi Tangani Polusi Udara


Jakarta

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bakal meniru Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara. Salah satunya upaya memperbanyak Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU).

“Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (19/3/2025).

Asep menyebut keterbukaan data menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis. Dia mengatakan penyampaian data polusi udara harus lebih terbuka agar intervensi bisa lebih efektif.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep juga menilai bahwa yang dibutuhkan bukan hanya intervensi sesaat, tetapi langkah-langkah berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara. DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 SPKU berbiaya rendah agar pemantauan lebih luas dan akurat.

Dengan upaya ini, dia yakin sumber pencemaran dapat terdeteksi lebih jelas, termasuk bagaimana polutan dari luar Jakarta masuk ke wilayah Ibukota.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subbidang Informasi Pencemaran Udara BMKG, Taryono Hadi menyatakan fenomena El Nino tidak terjadi secara global tahun ini. Akibatnya, musim kemarau di Indonesia yang biasanya dimulai pada awal April diperkirakan akan mundur hingga akhir bulan.

Sementara, puncak musim kemarau yang seharusnya terjadi lebih awal kini diprediksi mencapai intensitas tertinggi pada September.

“Kami melihat adanya pergeseran pola musim kemarau tahun ini. Jika biasanya berlangsung lebih cepat, kini musim kemarau diperkirakan mulai lebih lambat dan puncaknya bergeser ke bulan September,” ujar Taryono.

Taryono juga menyoroti curah hujan memiliki peran penting dalam mengurangi polusi udara. Pada bulan-bulan kering seperti Juni hingga Agustus, kualitas udara di Jakarta cenderung memburuk karena meningkatnya polutan di atmosfer.

“Saat curah hujan rendah, partikel polusi sulit terurai, sehingga konsentrasi polutan seperti PM2.5 meningkat tajam,” jelasnya.

(azh/yld)


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Source link

Related Posts

67 Kapal Siap Angkut Pemudik di Pelabuhan Merak-Ciwandan

Cilegon – PT ASDP dan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) menyiapkan 67 unit kapal untuk melayani pemudik di Pelabuhan Merak dan Ciwandan. Kapal-kapal swasta itu bakal dibagi…

Bali Raih Destinasi Terbaik Kedua Versi Tripadvisor 2025, Ini Kuncinya

Jakarta – Pulau Bali dikenal dengan keindahan alam dan budayanya. Hal inilah yang membuat Bali dinobatkan sebagai Travellers’ Choice Awards Best of the Best dari Tripadvisor pada 2025 ini. Dalam…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

67 Kapal Siap Angkut Pemudik di Pelabuhan Merak-Ciwandan

  • By admin
  • March 19, 2025
  • 1 views
67 Kapal Siap Angkut Pemudik di Pelabuhan Merak-Ciwandan

Bali Raih Destinasi Terbaik Kedua Versi Tripadvisor 2025, Ini Kuncinya

  • By admin
  • March 19, 2025
  • 1 views
Bali Raih Destinasi Terbaik Kedua Versi Tripadvisor 2025, Ini Kuncinya

Tipu 90 Orang, Sindikat Scam Kripto Internasional Beraksi Lewat Iklan di FB

  • By admin
  • March 19, 2025
  • 1 views
Tipu 90 Orang, Sindikat Scam Kripto Internasional Beraksi Lewat Iklan di FB

Bocah 8 Tahun di Jakut Dijambret Saat Main HP di Halaman Rumah

  • By admin
  • March 19, 2025
  • 1 views
Bocah 8 Tahun di Jakut Dijambret Saat Main HP di Halaman Rumah

Wamenkes Sebut Kota Tangerang Salah Satu yang Terbaik Identifikasi TBC

  • By admin
  • March 19, 2025
  • 1 views
Wamenkes Sebut Kota Tangerang Salah Satu yang Terbaik Identifikasi TBC

Duo Jambret HP Bocah di Jakut Ditangkap!

  • By admin
  • March 19, 2025
  • 0 views
Duo Jambret HP Bocah di Jakut Ditangkap!