Pemudik Lebaran Tak Terlalu Tertarik Diskon Tarif Tol

Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyebut diskon tarif tol ternyata tak terlalu berpengaruh bagi pemudik pada Lebaran 2025.
Ia mencontohkan pemerintah dan pemilik Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepakat menggratiskan tarif tol untuk mengurai kepadatan. Namun, kata Dudy, dampak dari upaya tersebut tak begitu signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ternyata walaupun (jalan tol) gratis, masyarakat tidak tertarik juga. Jadi, ternyata besaran (diskon tarif tol) itu tidak menjadi patokan kepada masyarakat (untuk mudik). Ternyata yang menggunakan Cisumdawu juga enggak banyak,” kata Dudy dalam Halal Bihalal dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2025 di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).
Dudy mendapatkan data lebih banyak pekerja swasta yang mudik Lebaran. Menurutnya, mereka tak terlalu peduli dengan diskon tarif tol.
Kemenhub mencatat kebanyakan pekerja swasta memilih mudik pada 28 Maret 2025 alias hari pertama cuti bersama. Ini yang akhirnya sempat menimbulkan kepadatan.
Sementara itu, periode diskon tarif tol sebesar 20 persen berlaku pada 24 Maret 2025 sampai 27 Maret 2025. Dudy melihat potongan tarif itu tampaknya memang tak mempengaruhi waktu pulang kampung para pemudik.
“Mengenai diskon tarif tol memang kami hanya bisa mengimbau. Kita mengajak kepada stakeholder semuanya, kita sama-sama bagaimana kepada masyarakat memberikan yang terbaik, kita mengajak semua stakeholder,” tutur Dudy.
Terlepas dari itu, Kemenhub melaporkan total pergerakan masyarakat secara nasional mencapai 358.211.415 orang selama periode angkutan Lebaran. Ini berlangsung pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025.
Sedangkan total pemudik tahun ini mencapai 154.623.632 orang. Dudy mengakui memang jumlahnya turun 4,69 persen dibandingkan pemudik 2024 sebanyak 162,2 juta orang.
Namun, dia mengklaim realisasi pemudik di 2025 justru lebih banyak 5,6 persen dibandingkan survei awal. Kemenhub semula memproyeksi pemudik tahun ini hanya 146,67 juta orang.
(skt/tsa)