Penjelasan Analis Soal Sebab Rupiah Jatuh ke Level Terendah Sejak 1998

Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah anjlok ke level Rp16.611 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (25/3), terendah sejak 1998.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong membenarkan bahwa betul level rupiah saat ini terlemah sejak masa krisis moneter itu.
Menurutnya, pelemahan dipicu oleh banyak sentimen baik dari luar maupun dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari luar negeri, pelemahan rupiah terjadi imbas penguatan dolar AS setelah data-data ekonomi Negeri Paman Sam yang dirilis lebih kuat dari perkiraan. Pernyataan Hawkish dari The Fed Bostic menambah penguatan dolar AS.
Sedangkan, dari dalam negeri kondisi rupiah dipengaruhi oleh lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan pertumbuhan ekonomi ke depannya.
“Mata uang regional juga melemah, namun rupiah khususnya sentimen domestik juga masih jelek terutama kekhawatiran fiskal pemerintah,” kata Lukman.
Sementara, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra melihat ada tiga biang kerok pelemahan rupiah sore ini.
Pertama, kekhawatiran pasar soal perang dagang yang dipicu oleh kebijakan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump.
“Perang dagang ini bisa memicu penurunan perdagangan global sehingga perekonomian global menurun,” kata Ariston.
Kedua, konflik perang di Timur Tengah yang tensinya masih tinggi dan perang Ukraina-Rusia yang masih jauh dari kata perdamaian.
Ketiga, dari dalam negeri karena investor ragu dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pesimisme pasar terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menambah tekanan ke rupiah,” pungkasnya.
(ldy/agt)