Ekonomi

Pensiunan PNS Kini Lebih Tenang dengan BPJS Kesehatan



Jakarta, CNN Indonesia

Para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kini dapat menikmati masa tua dengan lebih tenang, berkat perlindungan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Dengan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), mereka memiliki akses ke layanan medis tanpa harus cemas dengan beban biaya yang tinggi.

Sulastri Dwi Asih adalah salah satu yang merasakan manfaat program ini pada saat suaminya, Tukino, seorang pensiunan PNS, harus dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Mitra Paramedika akibat stroke.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dirawat dua kali, yang pertama bulan September lalu, sudah nggak bisa buka mulut dan mata,” kata Sulastri saat ditemui baru-baru ini.

Sulastri yang juga merupakan pensiunan guru TK ini menjelaskan, awalnya sang suami terkena stroke karena darah tinggi. Namun, kali ini penyebabnya adalah karena adanya penyumbatan pembuluh darah dan kadar kalium tubuhnya yang terlalu tinggi.



Dia bercerita bahwa semua kejadian ini begitu cepat. Tidak ada tanda-tanda khusus penyakit suaminya akan kambuh. Tukino hanya tidur lalu tersedak. Setelah itu kondisinya langsung kolaps.

“Kadar kalium normal itu 5 tapi ini sampai 9,5. Dari dokter bilang kalau ini berpotensi henti jantung dan napas. Jadi ketika datang langsung masuk ICU. Saat ini dari dokter hanya diminta berdoa karena kondisinya naik turun. Baik itu tensi maupun denyut jantungnya,” tambah dia.

Dalam masa yang krisis seperti ini Sulastri mengaku sangat merasa terbantu dengan hadirnya Program JKN. Biaya pengobatan yang sangat mahal karena proses perawatan jangka panjang tidak turut serta membebani pikirannya.

Sebagai pensiunan PNS, suaminya merupakan peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) yang iurannya dibayarkan setiap bulan oleh tempatnya bekerja dulu.

Selama perawatan ini Tukino mendapatkan fasilitas kelas 1. Jadi, satu ruangan hanya diisi oleh satu pasien. Selain itu, terdapat pendingin ruangan berikut dengan kamar mandi dalam.

“Ruangannya juga bersih sekali. Sehari dibersihkan sampai tiga kali. Saya senang bisa memanfaatkan jaminan kesehatan ini untuk berobat, sejak dulu masih bernama PT Askes (Persero) sampai sekarang menjadi BPJS Kesehatan,” katanya.

Sulastri menyebut, di ruangan ICU selalu ada dokter jaga yang siaga. Apabila nanti ingin bertemu dokter untuk konsultasi soal penyakit suaminya juga bisa difasilitasi.

Dokter sendiri memeriksa sang suami empat hingga lima kali dalam satu hari. Begitu pula dulu saat suaminya dirawat di ruang rawat inap biasa. Di sisi lain, perawatan dan pelayanan yang diterima sangat ramah.

“Saat suami datang langsung dilihat oleh dokter saraf. Para dokter ini selalu datang mondar-mandir. Jadi nggak perlu dipanggil,” terangnya.

Sulastri mengaku selalu puas dengan pelayanan rumah sakit saat menggunakan JKN sejak dulu. Menurutnya, tidak ada perbedaan fasilitas antara peserta JKN dengan peserta non-JKN.

Kini Sulastri hanya berharap dengan perawatan yang terus dijalani sang suami, bisa lekas membuat keadaannya membaik, dan selanjutnya bisa kembali berkumpul bersama keluarga.

Baginya, dengan telah bekerja samanya BPJS Kesehatan dengan banyak rumah sakit, masyarakat yang belum menjadi peserta tidak perlu ragu-ragu untuk ikut mendaftarkan diri menjadi peserta JKN.

“Saya dulu lahiran kedua anak juga menggunakan JKN, tidak ada iur biaya sama sekali. Semua dijamin program ini. Untuk mendaftar bisa juga lewat kepesertaan mandiri sehingga nanti cukup bayar iuran bulanan. Sukses terus BPJS Kesehatan,” ucapnya.

(inh)





Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button