PLN EPI dan EML Amankan Pasokan Gas untuk Listrik di Madura

Jakarta, CNN Indonesia —
Subholding PT PLN Energi Primer (PLN EPI) dan PT Energi Mineral Langgeng (EML) meresmikan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan listrik di Madura melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Wilayah Kerja South East Madura dari Lapangan ENC pada Jumat (21/3).
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo mengungkapkan bahwa PJBG merupakan penantian panjang. Selama ini, Madura masih bergantung pada pasokan listrik dari Pulau Jawa, membuatnya jadi tak optimal.
“Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian Madura dan mendukung kesejahteraan masyarakat,” kata Hartanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menuturkan, proyek ini telah direncanakan sejak sekitar delapan tahun lalu.
“Saat itu untuk mendukung kestabilan pasokan listrik di Pulau Madura dibutuhkan pembangkit gas di Sumenep. Namun tantangan utama adalah memastikan pasokan gas untuk pembangkit tersebut. Sekarang, delapan tahun kemudian, kita bisa memulai langkah awal dalam pengaliran gas untuk mendukung pembangunan pembangkit ini,” ujarnya.
Direktur PT Energi Mineral Langgeng, Kikin Abdul Hakim membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kolaborasi dengan PLN EPI sudah dimulai sejak 2013 dengan berbagai tantangan, hingga akhirnya dapat mewujudkan visi pada 2025.
Kikin menyampaikan syukur bahwa tantangan tersebut dapat teratasi, dan proyek pun berlanjut. Dia optimistis, pasokan gas yang cukup akan mendukung kelancaran operasional pembangkit di Madura dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
“Pada tahap awal, pasokan gas dari lapangan ENC adalah sejumlah 7 BBTUD. Namun selanjutnya diharapkan dapat terus meningkat sampai dengan 30 BBTUD,” tutur Kikin.
Sementara itu, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik menyatakan bahwa ke depannya, SKK akan memprioritaskan potensi gas untuk PLN.
“Kami mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk kelistrikan. Insya Allah ke depannya Madura bisa terjamin pasokan listrik maupun tegangannya, sehingga pembangkit dapat berdiri dengan lancar,” kata Rayendra.
Diharapkan, pembangkit gas akan mulai mengalirkan gas pada 31 Oktober 2025, hingga memperbaiki ketidakstabilan tegangan listrik di Madura. Saat ini, Madura bergantung pada pasokan dari Gresik, Jawa Timur melalui kabel Laut Suramadu.
“Dengan adanya pembangkit baru ini, kami berharap tegangan listrik di Madura akan lebih stabil dan cadangan kapasitas pembangkit di di Madura akan meningkat untuk memperkuat sistem kelistrikan,” pungkas Iwan Agung.
(rea/rir)