Pusing Warung Nasi Padang Harga Kelapa Rp25 Ribu: Tak Jual Rendang

Jakarta, CNN Indonesia —
Pedagang warung padang pusing. Pasalnya, harga kelapa parut melesat dari yang biasanya Rp10 ribu menjadi Rp20 ribuan, dan bahkan ada yang Rp25 ribu per butir.
Ani (38), pedagang warung nasi padang serba Rp12 ribuan yang berjualan di kawasan Depok, Jawa Barat mengaku harus menghapus menu rendang dari menu jualannya.
“Di saya udah semingguan kemarin (sejak buka abis lebaran) gak jual rendang dulu. Soalnya saya beli kelapa biasanya Rp7.000an, sekarang Rp20 ribuan, wah gak kuat,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ani, pelanggannya tidak masalah meski tak ada menu rendang. Sebab, banyak yang tak mau harganya dinaikkan dan lebih beralih ke menu lain.
“Ada sih beberapa yang tanya, tapi pas saya bilang gak ada ya mereka ganti menu lain. Paham juga kalau harga lagi mahal,” jelasnya.
Untuk menu menggunakan santan lainnya, seperti ayam sayur (gulai), ia mengaku masih menjual dengan harga normal. Namun, memang karena harga cabai juga mahal, maka dikurangi pemakaiannya baik untuk tingkat pedas maupun kekentalan masakan.
“Kalau ayam gulai masih (harga normal) karena santannya gak sebanyak untuk rendang, cuma memang nggak sekental biasanya, kalau biasanya bikin kuah pake 3 kelapa saya kurangi jadi 2 buah,” jelasnya.
Kendati, untuk pelanggan yang membeli untuk dibungkus, Ani memang menaikkan harganya.
“Tapi jadinya, kalau ada yang bungkus dan minta kuah dipisah kita kasih tau harganya nambah Rp3.000 dan kalau pakai sayur jadi nambah Rp5.000. Kalau campur di nasi ya tetap harganya. Menu lain juga normal,” terangnya.
Sementara, Uda Yulis (42) panggilannya, seorang pedagang nasi padang lainnya di daerah yang sama memilih untuk menaikkan harga Rp3.000 per potong. Dan hal tersebut dimaklumi oleh pelanggannya.
“Yang naik rendang aja, biasanya Rp20 ribu jadi Rp23 ribu per potongnya kami jual. Sama nasi jadinya Rp28 ribu sekarang,” kata dia.
Meski harga dinaikkan, ia mengaku masih belum dalam kondisi normal. Sebab, kenaikan kelapa lebih besar dan ia terpaksa harus mengurangi keuntungan.
“Ini jadinya kami untungnya berkurang juga, soalnya kelapanya masih Rp20 ribuan dari biasanya Rp10 ribuan, tapi mau naikin lebih mahal lagi takut pada kabur pelanggan. Kalau gulai tetap seperti biasa, ayam sayur + nasi masih Rp22 ribu,” pungkasnya.
(ldy/agt)