Rosan Bantah Danantara Jadi Biang Kerok IHSG Anjlok
Jakarta, CNN Indonesia —
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani membantah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok karena keberadaan lembaga tersebut.
Ia mengatakan anjloknya IHSG disebabkan oleh banyak faktor.
“Ini (IHSG anjlok) selalu dihubungkan dengan Danantara. Tapi kan itu semuanya banyak faktor. Yang penting kalau kami melihatnya bahwa fundamental BUMN-BUMN kita baik-baik semua,” katanya usai pengumuman pengurus lengkap Danantara di Graha CIMB Niaga Jakarta, Senin (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosan mengatakan kondisi BUMN tidak hanya berdasarkan standar nasional, tetapi juga standar internasional. Ia pun yakin IHSG akan bangkit kembali.
“Saya meyakini ini akan bounce back. Ini akan meningkat ke depannya. Ini banyak faktor, balik lagi fundamental kita bagus kok,” katanya.
IHSG sempat anjlok ke level sekitar 5.900 pada perdagangan Senin (24/3).
Berdasarkan data real time di RTI Infokom, IHSG mulanya dibuka di level 6.242. Indeks bahkan masih sempat mencapai level 6.269 sejauh perdagangan hari ini.
Akan tetapi, IHSG ternyata sempat ambrol sebelum 11.00 WIB. Indeks terpantau merosot 4,45 persen ke 5.967, yang merupakan titik terendahnya sejauh ini.
IHSG juga sempat anjlok hampir 7 persen pada pekan lalu.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan mundurnya investor domestik dari pasar saham terjadi buntut kekecewaan publik terhadap kondisi yang terjadi di dalam negeri.
Kekecewaan itu termasuk terhadap pembentukan Danantara yang dinilai akan merugikan rakyat dan menjadi celah jalur korupsi baru.
“Jadi kalau Danantara itu cukup menurunkan IHSG karena negara mulai menggunakan kapital negara untuk ikut terlibat di dalam pasar, itu mengkhawatirkan pelaku pasar. Sekarang ada lagi isu militer mau masuk ke dalam sektor bisnis. Ini juga menakutkan karena secara bisnis militer itu tidak sehat,” terangnya.
(fby/pta)