Ekonomi

Sri Mulyani Bongkar Operasi APBN Danai Kopdes Merah Putih



Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani membongkar operasi APBN untuk mendanai berdirinya 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Ia merinci ada banyak sumber pendanaan koperasi baru itu, yakni melalui transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).

Elemennya beragam, yakni dana alokasi umum (DAU), dana bagi hasil (DBH), dana alokasi khusus (DAK) fisik dan non-fisik, sampai dana otonomi khusus (otsus) untuk beberapa daerah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini semuanya adalah operasi APBN yang tentu tujuannya adalah pada ujungnya menyejahterakan masyarakat,” tegas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK secara virtual, Kamis (24/4).



“Untuk ini (opsi lain pendanaan Kopdes Merah Putih), itu juga akan kita lihat berbagai kemungkinan eksisting transfer maupun apa yang bisa kita optimalkan,” imbuhnya.

Wanita yang akrab disapa Ani itu turut menyinggung keberadaan pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, transfer dari pemerintah pusat dan PAD bisa dikombinasikan untuk pendanaan program koperasi.

Ia menyebut opsi-opsi pendanaan ini masih dikaji bersama, termasuk skema meminjam dana kepada bank BUMN alias Himbara. Sang Bendahara Negara menekankan prosesnya dibahas bareng-bareng dengan stakeholder terkait di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

“Kita meningkatkan identifikasi bagaimana anggaran kalau itu adalah langsung dari public fund atau kalau koperasi ini adalah aktivitas kegiatan ekonomi di tingkat desa, mereka kemudian bisa mengembangkan, sama seperti selama ini sudah ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” jelasnya.

“Modal awal bisa berasal dari Dana Desa dan kemudian mereka berkembang. Koperasi ini juga bisa melakukan mulai dari modal awal maupun mereka bisa pinjam, apakah di Himbara atau perbankan yang kemudian dia bisa terus melakukan kegiatan aktivitas produktifnya yang menghasilkan pendapatan. Kemudian, bisa mencicil kembali atau juga kombinasi dengan transfer antara pemerintah pusat ke desa maupun antara APBD ke desa,” imbuh Ani.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar juga menyambut baik gagasan Kopdes Merah Putih meminjam dana dari Himbara.

Terlebih, ia menyinggung soal kehadiran koperasi yang diharapkan bakal menjadi akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Wasit industri jasa keuangan itu berharap Koperasi Desa Merah Putih bisa memperkuat ekosistem UMKM untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.

“Tentu, kami dalam implementasinya nanti memantau terus langkah-langkah dan pelaksanaan yang dilakukan oleh bank-bank yang dimaksud (Himbara) dengan terus mengupayakan hal terbaik yang bisa dilakukan,” tuturnya.

“Menjaga prinsip manajemen risiko serta tata kelola yang baik. Karena dengan itulah penyaluran pembiayaan tadi akan benar-benar dapat mencapai sasarannya. Tentu, kami juga siap memberikan dan mendukung program itu untuk hal-hal lain yang diperlukan,” imbuh Mahendra.

Pada Maret 2025 lalu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan setiap desa akan diberi modal awal Rp3 miliar-Rp5 miliar untuk pembangunan koperasi. Ini berarti total kebutuhan 80 ribu koperasi bisa mencapai Rp400 triliun.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)





Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button