Jakarta, CNN Indonesia —
Perum Bulog terus mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras selama momentum panen raya di bulan April ini sebagai bagian dari penugasan pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Hingga saat ini, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog telah mencapai 2,5 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto saat panen raya serentak di 14 provinsi di Kabupaten Majalengka baru-baru ini menyampaikan bahwa stok yang dimiliki BULOG sudah melampaui dua setengah juta ton.
“Kemungkinan untuk akhir bulan stok Bulog bisa mencapai 3 juta ton, sejauh ini stok tertinggi di gudang dalam waktu 10 tahun terakhir. Gudang-gudang Bulog di sebagian daerah di beberapa kabupaten sudah penuh, kami lakukan sewa gudang karena penyerapan gabah/beras terus dilakukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwalhudin Widiarso, menambahkan bahwa pihaknya telah memperhitungkan kapasitas penyimpanan untuk menghadapi lonjakan stok selama masa panen raya.
“Kami telah memperhitungkan kapasitas penyimpanan gudang kita, Bulog memiliki lebih dari 1500 unit gudang penyimpanan komoditi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” tutur dia.
Dirinya menekankan bahwa Bulog memiliki strategi untuk mengoptimalkan penyimpanan gabah/beras hasil penyerapan saat ini.
Sebagai alternatif, mereka juga menjalin sinergi dan kerja sama dengan pihak eksternal yang memiliki gudang, seperti TNI dan BUMN pangan.
“Jangan sampai keterbatasan space penyimpanan komoditi menjadi penghambat penugasan kami untuk optimalisasi penyerapan gabah/beras dari petani,” tegas Arwalhuddin.
Sebagai informasi, hingga saat ini Bulog telah merealisasikan penyerapan gabah/beras sebanyak 900.000 ton setara beras. Pencapaian ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas harga beras di pasaran.
Sinergi antara Bulog dan pihak eksternal diharapkan mampu mendukung optimalisasi penyerapan gabah dan beras, sekaligus menjaga stabilitas stok CBP demi mendukung swasembada pangan nasional.
(rir)
