Ekonomi

Profil Ary Bakrie dan Istrinya, Punya Kekayaan Capai Ratusan Miliar?


Suara.com – Profil dan Kekayaan Ary Bakrie dan Istrinya yang Terseret Dugaan Suap Ketua PN Jaksel

Profil dan Kekayaan Ary Bakrie alias Ariyanto dan istrinya menjadi sorotan setelah terlibat dalam dugaan suap terhadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan tiga hakim yang menangani vonis lepas alias ontslag perkara tindak pidana korupsi ekspor minyak mentah atau CPO dengan terdakwa korporasi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Ary Bakrie merupakan kuasa hukum terdakwa korporasi. Dia diduga mebagikan uang suap dengan total Rp60 miliar kepada tiga orang hakim yang menjadi pengadil dalam sidang, yakni Djumyanto selaku Ketua Majelis Hakim serta dua anggotanya yakni Agam Syarif Baharuddin, dan Ali Muhtarom.

Profil Ary Bakrie selama ini lekat dengan identitasnya sebagai kreator konten di media sosial Tiktok dan Instagram, bukan sebagai pengacara. Akun Instagram dan Tiktoknya kerap menampilkan konten dengan judul Jakarta Keren x Gadun fm. Isinya memamerkan gaya hidup masyarakat kelas atas ibu kota, mulai dari naik kapal mewah hingga mengunjungi rumah yang jika ditaksir bisa seharga miliaran rupiah. Dia juga memamerkan enaknya hidup di luar negeri.

Tak banyak yang bisa diketahui tentang total harta kekayaan Ary Bakrie. Namun, ketika kasus dugaan suap ini terungkap. Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita sejumlah barang mewah milik Ary, yakni satu unit mobil merek Toyota Land Cruiser dan dua unit mobil merek Land Rover. Di Indonesia, Toyota Land Cruiser dibanderol sekitar Rp2 miliar, sementara Land Rover harganya bisa mencapai Rp5 miliar per unit.

Baca Juga:
Marak Hakim Kena Kasus Suap, Kinerja Bawas MA dan Komisi Yudisial Dipertanyakan

Di samping itu, barang pribadi lain yang disita adalah 21 unit sepeda motor dan 7 unit sepeda berbagai merek. Serta 10 lembar pecahan 100 dollar Singapura, serta 74 lembar pecahan 50 dollar Singapura.

Untuk diketahui, Ary Bakrie memberikan uang Rp60 miliar kepada M. Arif Nuryanta yang saat ini menjabat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Arif kemudian meneruskannya kepada ketiga hakim yang kini menjadi tersangka. Arif juga ditetapkan sebagai tersangka.

Direktur penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Kejaksaan Agung, Abdul Qohar mengatakan dalam pemufakatan jahat tersebut, semula Arif memberikan uang senilai Rp4,5 miliar. Ia juga meminta agar ketiga hakim yang bakal menjadi pengadil membaca berkas perkara, dan mengatensi perkara agar bisa diputus lepas alias ontslag sesuai dengan permintaan Ary Bakri.

Setelahnya, Arif kembali memberikan uang kepada ketiga orang hakim ini senilai Rp18 miliar memalui Djumyanto selaku ketua majelis hakim. Jika ditotal, uang suap yang telah diterima oleh para hakim ini senilai Rp22,5 miliar, sedikitnya ada Rp37,5 miliar di tangan Arif.

“Inilah yang masih kami kembangkan. Apakah masih ada yang dibagi kepada orang lain, atau seluruhnya dalam penguasaan Muhammad Arif Nuryanta,” kata Qohar, Senin (14/4/2025).

Baca Juga:
Kasus Suap Hakim: Budaya Jual Beli Perkara Mengakar di Peradilan

Selain itu, lanjut Qohar, penyidik hingga saat ini masih melakukan penelusuran aset ketiga tersangka yang baru saja ditetapkan oleh pihak Kejagung. Meski demikian, sejumlah tempat yang dianggap memiliki keterkaitan dalam perkara ini telah dilakukan penggeledahan.




Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button