Pembuat Kapal China Geram dengan Tarif Pelabuhan Baru Trump

Jakarta, CNN Indonesia —
Pembuat kapal China mengecam tarif untuk bersandar di pelabuhan Amerika Serikat yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Trump menandatangani perintah pada Rabu (16/4) yang bertujuan untuk menghidupkan kembali industri pembuatan kapal AS dan mengurangi cengkeraman China terhadap industri pelayaran global.
Trump berencana menarik tarif bagi kapal China yang masuk ke pelabuhan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Reuters, Asosiasi Industri Pembuatan Kapal Nasional China menyatakan kemarahan yang luar biasa dan menolak tegas keputusan AS.
“Penurunan industri pembuatan kapal AS adalah hasil dari proteksionisme mereka dan tidak ada hubungannya dengan China,” kata para pembuat kapal dalam sebuah pernyataan.
Mereka memperingatkan bahwa pembatasan AS akan mengganggu sistem maritim global, menyebabkan biaya pengiriman meroket, semakin meningkatkan inflasi AS, dan merugikan kepentingan rakyat AS.
“Kami menyerukan kepada industri maritim internasional untuk bersama-sama menentang perilaku AS yang pendek pandang ini, dan bersama-sama mempertahankan lingkungan pasar yang adil,” kata badan industri tersebut.
Mereka menambahkan bahwa mereka mengharapkan pihak berwenang China untuk mengambil langkah-langkah balasan yang kuat.
Sementara itu, pemerintah China memprotes langkah-langkah “diskriminatif” tersebut pada Jumat kemarin. China mendesak Washington untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.
Kementerian Perdagangan China bersumpah dalam sebuah pernyataan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan dalam negeri.
Selain itu, mereka juga menyebut biaya pelabuhan dari Trump secara terang-terangan mengungkapkan esensi kebijakan sepihak dan proteksionis, dan merupakan praktik non-pasar.
Sebelumnya, Trump pernah berencana mengenakan biaya pada kapal buatan China hingga US$1,5 juta per kunjungan pelabuhan.
(fby/vws)