Ekonomi

Harga Minyak Anjlok 1,7 Persen Imbas Perang Dagang dan Nuklir Iran



Jakarta, CNN Indonesia

Harga minyak mentah dunia dibuka turun lebih dari 1,5 persen pada Senin (21/4) karena investor khawatir bahwa tarif Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara mitra dagang akan menciptakan hambatan ekonomi.

Kondisi ini dikhawatirkan akan mengurangi pertumbuhan permintaan bahan bakar.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent turun U$1,10 atau 1,6 persen menjadi US$66,86 per barel, setelah ditutup naik 3,2 persen pada Kamis lalu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$1,11 atau 1,7 persen menjadi US$63,57, setelah naik 3,54 persen pada sesi sebelumnya.



“Tren yang lebih luas tetap condong ke arah penurunan, karena investor mungkin kesulitan untuk menemukan keyakinan dalam prospek pasokan-permintaan yang membaik, terutama di tengah hambatan dari tarif terhadap pertumbuhan global dan meningkatnya pasokan dari OPEC+,” kata strategi pasar dari IG, Yeap Jun Rong.

Para investor sedang memantau beberapa rilis data AS minggu ini, termasuk PMI manufaktur periode April.

“Serangkaian rilis PMI minggu ini bisa semakin menyoroti dampak ekonomi dari tarif, dengan kondisi manufaktur dan jasa di ekonomi utama yang diperkirakan akan melunak,” kata Yeap.

Harga minyak juga turun karena beberapa kekhawatiran pasokan mereda setelah ada tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang berlangsung pada Sabtu kemarin.

Dalam pembicaraan tersebut, AS dan Iran sepakat untuk mulai menyusun kerangka kerja untuk potensi kesepakatan nuklir. Kemajuan ini mengikuti sanksi lebih lanjut dari AS minggu lalu terhadap kilang minyak independen China yang diduga memproses minyak mentah Iran.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya alias OPEC+ diperkirakan masih akan meningkatkan produksi sebesar 411 ribu barel per hari mulai Mei, meskipun sebagian dari kenaikan tersebut mungkin akan diimbangi oleh pemotongan dari negara-negara yang telah melebihi kuota mereka.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)





Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button