Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan neraca dagang Indonesia dengan Arab Saudi masih sangat minim dan bahkan defisit, sehingga perlu dilakukan berbagai kerja sama untuk meningkatkan perdagangan.
Menurut Agus, sepanjang tahun lalu, perdagangan Indonesia ke Arab Saudi hanya tercatat US$3,3 juta.
“Kedua negara sampai hari ini, kalau kita bicara numbers, angka tradingnya masih sangat rendah. Pada tahun lalu, 2024 tercatat 3,3 billion US$ yang menurut pandangan saya sangat-sangat rendah,” ujar Agus usai bertemu Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef di Kantor BPSDMI Kementerian, Jakarta Selatan, Rabu (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, investasi Arab Saudi ke Indonesia juga masih kecil, sehingga menurutnya memang perlu untuk terus didorong untuk melihat apa saja yang dibutuhkan masing-masing negara.
“Jadi room to grow-nya masih luas sekali, dan kita juga sepakat bahwa Saudi dan Indonesia itu merupakan dua negara yang akan saling memberikan komplementer, saling mengisi,” imbuhnya.
Agus menyebutkan Arab Saudi baru mau memulai program industrialisasinya dan bisa belajar ke Indonesia yang sudah lama membangun industri di dalam negeri. Begitu juga sebaliknya, Tanah Air bisa belajar di bidang minyak dan gas (migas).
“Itu bisa dijadikan model bagaimana Indonesia dalam pengalaman berpuluh-puluh tahun ini membangun industri manufakturnya. Ini yang tadi juga dibicarakan oleh pihak Saudi,” kata Agus.
“Dan tentu kita juga ada beberapa isu yang ingin kita put forward dan juga push forward. Misalnya bagaimana kita ingin kerjasama khususnya di bidang petrochemical, karena Indonesia membutuhkan downstreaming dari petrochemical untuk mendukung sektor-sektor turunannya,” pungkasnya.
(ldy/pta)
