
Jakarta –
Setiap 10 Maret diperingati Hari Hakim Wanita Internasional atau International Day of Women Judges. Hari ini ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2021 dan dirayakan setiap tahunnya sampai sekarang.
Hari Hakim Wanita Internasional bertujuan untuk mengakui peran penting para hakim wanita dalam sistem peradilan di seluruh dunia, memperjuangkan kesetaraan gender dalam profesi hukum, serta mendorong lebih banyak perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan di bidang peradilan.
Latar Belakang Hari Hakim Wanita
Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan Hari Hakim Wanita Internasional pada 26 April 2021, dan pertama kali dirayakan secara global pada 10 Maret 2022. Hari ini menekankan peran penting hakim perempuan dalam mempromosikan kesetaraan gender dan menegakkan integritas dan keragaman peradilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut PBB, mengatasi ketidaksetaraan gender juga merupakan inti dari Strategi UNODC untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, dan merupakan tujuan yang juga dimiliki oleh Program Global untuk Implementasi Deklarasi Doha, yang bekerja untuk mempromosikan budaya taat hukum di seluruh dunia, memberikan pendidikan dan pelatihan, serta mendukung partisipasi penuh perempuan di setiap bidang profesional.
Sejarah Hakim Wanita Pertama
Profesi hakim pertama, mengutip dari National Today, diketahui pada abad ke-12. Mereka adalah para pejabat pengadilan yang memiliki keahlian yang luas dalam memberikan nasihat kepada raja mengenai penyelesaian sengketa. Sementara hakim wanita pertama tercatat pada tahun 1905, yakni Hakim Anna Chandy dari India.
Mengutip dari situs Perguruan Tinggi Pemerintah untuk Perempuan Thiruvananthapuram, Hakim Anna Chandy merupakan hakim wanita pertama di India dan wanita pertama di negara ini yang menjadi hakim pengadilan tinggi. Ia menjadi hakim wanita pertama di pengadilan distrik India pada tahun 1937, dan merupakan wanita ke-2 di dunia yang mencapai jabatan hakim pengadilan tinggi pada tahun 1959.
Anna Chandy kemudian ditunjuk sebagai hakim pengadilan tinggi Kerala dan tetap menjabat hingga April 1967. Setelah pensiun, ia mengabdi di Komisi Hukum India dan juga menulis otobiografinya. Pada 1971, Malayala Manorama menerbitkan serial otobiografinya yang kemudian diterbitkan di Thrissur oleh Carmel Books pada tahun 1973 dengan judul Atmakatha. Anna Chandy meninggal dunia pada 1996.
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link