Uni Eropa Tunda Balas Serangan Dagang ke AS Selama 90 Hari

Jakarta, CNN Indonesia —
Uni Eropa (UE) resmi mengumumkan penundaan penerapan tarif balasan terhadap Amerika Serikat (AS) selama 90 hari.
Keputusan ini diambil setelah Presiden AS Donald Trump secara mendadak melakukan perubahan kebijakan terkait tarif perdagangan.
“Kami ingin memberi kesempatan bagi proses negosiasi,” tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam unggahannya di platform X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada Rabu (9/4), Uni Eropa telah menyetujui langkah balasan pertama terhadap tarif baja dan aluminium yang diumumkan Trump pada Maret lalu.
Namun, sesaat setelah UE menyetujui kebijakan balasannya, Trump justru mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif ‘resiprokal’ yang diberlakukan untuk puluhan negara.
Von der Leyen menegaskan apabila hasil negosiasi nanti tidak memuaskan, maka Uni Eropa siap melanjutkan penerapan tarif balasannya.
“Jika negosiasi tidak memuaskan, maka langkah balasan kami akan segera diberlakukan,” ujarnya.
Adapun blok ekonomi yang beranggotakan 27 negara tersebut sebelumnya terdampak tiga jenis tarif dari AS, yakni tarif 25 persen untuk ekspor baja dan aluminium, tarif 25 persen untuk ekspor mobil, dan tarif resiprokal 20 persen untuk berbagai produk lainnya.
Meski tarif resiprokal ditangguhkan sementara, Trump menegaskan tarif khusus untuk sektor tertentu tetap akan berlaku, termasuk tarif minimum flat-rate sebesar 10 persen untuk semua negara.
Keputusan Trump untuk mencabut sementara tarif tersebut memang membawa angin segar bagi banyak pihak di Eropa.
Namun, sejumlah investor dan analis memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan Trump yang cenderung mendadak dan tidak konsisten berisiko menghambat investasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
“Keadaan yang jelas dan dapat diprediksi sangat penting bagi kelancaran perdagangan dan rantai pasok,” kata von der Leyen dalam pernyataan terpisah, Kamis (10/4), melansir CNN Business.
Meski UE tetap berkomitmen untuk melakukan negosiasi secara konstruktif dengan AS, von der Leyen menegaskan blok tersebut juga tengah fokus untuk mendiversifikasi kemitraan dagangnya, termasuk menjalin kerja sama dengan negara-negara yang mewakili 87 persen perdagangan dunia.
(del/agt)