Ekonomi

Unilever Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Potensi Tarif Trump



Jakarta, CNN Indonesia

PT Unilever Indonesia Tbk siap menghadapi berbagai skenario kebijakan perdagangan global, termasuk ancaman dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Meski belum ada kepastian mengenai implementasi tarif baru, manajemen menegaskan perusahaan telah menyusun rencana cadangan untuk menjaga stabilitas bisnis.

Direktur Keuangan Unilever Indonesia Neeraj Lal menyampaikan pihaknya tak ingin berspekulasi terhadap kebijakan yang masih dalam tahap wacana, tetapi tetap melakukan berbagai persiapan menghadapi segala kemungkinan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada banyak skenario di luar sana, dan seperti yang kita pahami bersama, ini adalah situasi yang kompleks di panggung ekonomi global. Yang penting bagi kami adalah menyiapkan rencana dan langkah-langkah antisipatif. Jika itu terjadi, bagaimana kami merespons? Itulah cara kami memandang dan mempersiapkan diri secara internal,” ujar Neeraj dalam konferensi pers laporan kinerja keuangan perusahaan kuartal I-2025, Kamis (24/4).



Neeraj menekankan sangat sulit memprediksi secara tepat dampak dari kebijakan yang belum diumumkan secara resmi, namun perusahaan fokus pada kesiapan langkah responsif jika skenario terburuk terjadi.

“Saya tidak ingin mengatakan ‘ini bisa terjadi’ atau ‘itu bisa terjadi’, karena semua itu masih spekulatif dan terlalu sulit untuk dipastikan. Kami menyiapkan berbagai skenario dan langkah antisipasi untuk menghadapi semuanya,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menegaskan mayoritas produk Unilever yang dijual di pasar Indonesia diproduksi secara lokal, sehingga potensi dampak langsung dari tarif perdagangan AS dapat diminimalisasi.

“Sebanyak 95 persen dari apa yang kami jual di Indonesia diproduksi di Indonesia. Jadi meskipun kami tidak sepenuhnya kebal terhadap tarif AS, hal ini memberikan kami fondasi yang kuat untuk membatasi dampaknya,” kata Benjie.

Ia menambahkan sebagian besar bahan baku yang digunakan Unilever Indonesia juga tidak berasal dari Negeri Paman Sam, sehingga ketergantungan terhadap impor dari AS relatif kecil.

“Sekali lagi, dampaknya mungkin tidak nol, tapi saya kira fondasi kami yang tidak terlalu bergantung dari luar negeri cukup membantu untuk meminimalkan risiko. Seperti yang disampaikan Neeraj, kami menyiapkan skenario dan rencana kontinjensi untuk setiap kemungkinan,” jelas Benjie.

Sebagai informasi, Donald Trump akan mengenakan tarif timbal balik alias resiprokal untuk 60 negara. Indonesia menjadi salah satu sasarannya dengan dibebankan tarif sebesar 32 persen.

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 9 Juli 2025 jika tidak ada perubahan kebijakan dari pemerintah AS terhadap perlakuan tarif bagi negara-negara mitra dagangnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)





Source link

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button