
Jakarta –
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana Soediro, menyoroti kasus manipulasi dokumen impor atau data HS yang diduga terjadi di gudang berikat daerah Batujajar, Kabupaten Bandung. Dalam kasus ini, izin impor yang seharusnya digunakan untuk plastik justru disalahgunakan untuk memasukkan tekstil.
Ketua Panja Pengawasan Penegakan Hukum Barang Impor dan Narkotika ini sangat prihatin atas temuan tersebut. Menurutnya, penyelundupan impor tekstil memberikan dampak yang sangat luas dan merusak industri tekstil dalam negeri.
“Ini bukan hanya sekadar pelanggaran administratif, tetapi sebuah kejahatan ekonomi yang sangat merugikan negara dan rakyat. Dampaknya bukan hanya pada industri tekstil, tetapi juga pada kesejahteraan jutaan tenaga kerja Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini,” kata Dede dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dede menyebut akibat dari praktik ilegal ini, banyak pabrik tekstil dalam negeri mengalami kebangkrutan yang berujung pemutusan hubungan kerja (PHK) jutaan pekerja di sektor tekstil. Menurutnya, perusahaan besar seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) serta Duniatex Group dan PT Primissima telah terdampak parah akibat membanjirnya tekstil impor ilegal di pasar domestik.
Lebih lanjut, Dede menerima informasi terkait dugaan keterlibatan tiga nama besar yang disebut sebagai mafia tekstil dalam kasus tersebut. Dia bahkan mendapat laporan bahwa aliran dana dari jaringan ini diduga mengalir ke salah satu klub hiburan malam di Jakarta.
Dede mengatakan bahwa Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri telah turun tangan dan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa gudang diduga terlibat dalam penyelundupan tekstil impor ilegal.
Oleh karena itu, Dede mendesak Polri serta seluruh aparat penegak hukum untuk serius dalam menangani kasus tersebut. Ia menegaskan tindakan tegas harus segera diambil guna melindungi industri dalam negeri dan memastikan keadilan bagi para pekerja di sektor tekstil.
“Kita tidak bisa membiarkan praktik-praktik ilegal ini terus berlangsung. Ini bukan hanya tentang persaingan usaha yang tidak sehat, tetapi juga menyangkut masa depan industri nasional dan nasib jutaan tenaga kerja Indonesia,” tegasnya.
Dia berharap dengan semakin intensifnya pengawasan dan penegakan hukum, maka kasus penyelundupan tekstil ini dapat segera diusut tuntas. Sehingga, kata Dede, industri tekstil dalam negeri dapat kembali bangkit dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
(fas/aud)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link