
Jakarta, CNN Indonesia —
Maskapai BBN Airlines berhenti beroperasi dan menutup semua rute penerbangan di Indonesia, meskipun baru berusia enam bulan.
Hal itu diungkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa.
Lukman mengatakan maskapai itu terakhir beroperasi pertengahan Februari. Rute terakhir yang mereka layani adalah Jakarta-Pontianak-Jakarta (CGK-PNK-CGK) dan Jakarta-Denpasar-Jakarta (CGK-DPS-CGK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“PT BBN Indonesia Airlines saat ini sudah berhenti beroperasi melayani rute berjadwalnya,” kata Lukman melalui keterangan tertulis, Rabu (12/3).
Lukman menyebut BBN Airlines berhenti beroperasi karena tingkat keterisian penumpang yang rendah. Rata-rata faktor muat (load factor) BBN Airlines November 2024-Januari 2025 hanya 50 persen.
Jumlah itu mencakuo load factor rute CGK-PNK-CGK (60 persen), CGK-DPS-CGK (51 persen), dan Jakarta-Surabaya-Jakarta atau CGK-SUB-CGK (42 persen).
Lukman mengatakan BBN Airlines tidak tutup sepenuhnya. Mereka masih melayani penerbangan tidak berjadwal alias charter.
“PT BBN Indonesia Airlines masih beroperasi melayani penerbangan tidak berjadwal (charter) khusus kargo dan juga akan melayani penerbangan tidak berjadwal (charter) untuk penumpang/kargo,” ucapnya.
Sebelumnya, BBN Airlines berdiri Agustus 2022 dan mengudara di langit Indonesia mulai 27 September 2024. BBN Airlines adalah anak usaha Avia Solution Group yakni perusahaan penyedia pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi (ACMI) yang berkantor pusat di Dublin, Irlandia.
Mereka terbang tujuh kali seminggu di tiga rute, yaitu Jakarta-Surabaya, Jakarta-Pontianak, dan Jakarta-Denpasar. Maskapai ini pernah menargetkan pengoperasian 40 armada pesawat pada tahun 2027.
Meski begitu, mereka justru menutup rute Jakarta-Surabaya-Jakarta (CGK-SUB-CGK) pada 15 Januari 2025.
(pta/dhf)